Wednesday, January 31, 2018

Keyword tool, dan proteksi keyword

Biayanya cukup mahal.  $88 sebulan...
...
Tapi harap di mengerti filosofisnya... Kalao ngikuti saja... Dan tertarik saja... Namanya juga orang jualan...padahal dalam hal ini seharusnya kudu ngerti filosofisnya... Jadi gratisan juga bisa...


Create new keyword  n dominate

Ciptakan kata kata kunci baru, dan jadikan kata populer yang di gunakan semua orang. 

.. Dengan dominasi kata kunci, bisa menjaga pasar yang kita rintis tetap menjadi milik kita... 

.... Metoda metoda praktis untuk menjaga di benak orang kata kata kunci "milik kita" 

... Share rutin, di grup grup jualan, atau pertanian... Komunitas sehingga... Kata kata kunci itu menjadi nempel di benak orang... 

... Pemasaran online itu ya... Pemasaran kata kunci. 

... 

Kuncinya ya di kata kunci... 

Dengan memahami perilaku, mesin pencari, perilaku konsumen kita rekayasa agar senantiasa menggunakan kata kunci yang kita gunakan. 



Seni menangkap peluang.

Seni menangkap peluang
...
Tiap hari selalu ada yang komen, chat via wa dll

Menunjukkan bahwa peluang ada...

Skr tinggal siapkan, sistem dan ekosistem nya...

Ada akan menangkap peluang, atau terus menerus memperbaiki produk.. (2)..

Mencari pasar pasar baru... (3).. Berarti itu keluar dari zona nyaman.. Cari pasar baru diluar pasar lokal... Dan itu dimungkinkan dengan online...
...

Fenomena switching yang tak terbendung

Switching pelanggan offline menjadi pelanggan online yang tak terbendung...

Berapa besar perpindahan ini? 

 Belanja online akan mematikan sales person, yang biasanya digunakan perusahaan sebagai perantara dengan toko... Karena toko besar, akan jualan dengan harga sama dengan sales person di online... 

... 

Perilaku (1) ini akan meningkatkan penjualan online...karena secara otomatis konsumen akan mendapat harga Lebih murah... 

... 

Incline phenomenon... 

Fenomena sekarang adalah fenomena pertumbuhan, akibat konsumen offline yang mulai prefer untuk memilih belanja online... 

Strategi yang tepat harus dirancang oleh seller... 

Pernah merasakan tidak nyaman di kerubuti sales person hp.... Baru nongol dipintu lalu di tawari... Padahal masih melihat lihat dan belum ada niat untuk beli...ditawari satu satu oleh sales person masing masing brand.... Hal yang bikin kita tidak nyaman... Sehingga kok lebih nyaman beli online... 

... 

Semakin anda tidak nyaman di offline... Anda akan memilih belanja online... 

.. 

Penomena pertumbuhan ini akan terus bertumbuh... Belum ketemu TOP nya... Akan ketemu top pertumbuhan ketika generasi Z mulai pegang uang... Anak anak skr yang sudah familiar sekali dengan informasi online... Akan mulai menjadi pemegang uang...uang yang di hasilkan oleh dirinya sendiri bukan orang tuanya... 

.. 

(1) penomena perubahan perilaku konsumen  switch dari offline ke online... 

(2) siapkan sistem dan ekosistem dan nikmati pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan pasar online. 

(3) metoda humas murah namun lebih powerfull dibanding yang berbayar.. Virality... Ke viralan...

Perhatikab postingan sederhana bisa bikin jadi viral... 

Miliki based audience yang kira memiliki minat yang sama... Kumpulkan di satu tempat.. Misal facebook page dan facebook akun... Kemungkinan akan mendapat traffic dari sana... 

Sehingga " keyword" yang anda ciptakan bisa naik rating... 

.. 

(4) menanam keyword baru... 

Itulah salah satu cara yang bisa digunakan untuk meredam persaingan, yang mengarah kepada jatuh jatuhan harga.. Untuk meredam pemain besar yang turun jualan tanpa sales... Mereka kejar volume saja... Dengan profit yang tipis... Tidak perlu di bagi lagi sama sales personnya...

...tanam keyword yang identik dengan produk anda... Promote it... 





Tuesday, January 30, 2018

Blue ocean, benefit n profit

Masuk ke blue ocean...

Bangun bisnis blue ocean anda sendiri... Ciptakan value of the brand...harapannya...

Masyarakat perlu pengusaha yang mampu menciptakan blue ocean... Meng create value... New product ...

Dengan meng create sesuatu... Maka akan lebih banyak pengusaha tumbuh... Membuka lapangan kerja..

Dicari pengusaha blue ocean

Yang menciptakan mimpi mimpi baru...meraih satu mimpi dan berusaha menyeberang ke mimpi yang lain...
..

Meningkatkan niat, menabung

Menabung adalah salah satu contoh sederhana,... Meniatkan sesuatu...

Niatkan untuk menabung tiap bilan satu juta...
...
Niatkan untuk setiap senin satu postingan...

Barangkali akan lebih baik, daripada niatnya tiap hari. Kenyataannya tidak jadi jadi. Bayangkan saja., tiap senin satu postingan yang padat berisi. Setiap bulan berarti sudah 4 postingan. Dan, setahun sudah 48 postingan. Pasti sudah bisa, google one terus

Saturday, January 27, 2018

Pemasaran brand, bukan fungsi produk semata

Make a controversy,

Meniru gaya anies sandy, di buly pun oke lah asal TOM

Bagaimana agar jadinTOM. Di bully pun okelah

Bagaimana selalu di kutip media...
Tirulah anies sandy, apa yang mereka lakukan tidaklah salah, bahkan mereka tidak pernah keluarkan isue sara dan agama. Namun, make a controversy. They do good.

Maka pernyataan apapun, mereka selalu dalam sorotan...
....

Audry 1

Guys, kalian HARUS MEMBACA ini. WAJIB!
Ternyata Indonesia pernah punya "ANAK AJAIB" asal Surabaya.

Anak ajaib itu bernama Audrey. Audrey menyelesaikan SD 5 tahun, SMP 1 tahun, dan SMA 11 bulan. Dia lulus SMA di usia yang sangat muda. 13 Tahun! Masalah terjadi karena tidak ada kampus di Indonesia yang mau menerima anak usia 13 tahun jadi mahasiswa. Jadi dia kuliah di luar negeri, di University of Virginia. Kalian tahu jurusan apa? FISIKA! Dia selesaikan studinya dalam waktu 3 tahun. Di usia 16 tahun dia jadi sarjana fisika dengan predikat Summa Laude! Sempurna!
Saya? lulus di usia 24 tahun!

Tidak hanya itu, umur 10 tahun skor TOEFL nya 573, memecahkan rekor MURI dengan nilai TOEFL tertinggi di usia termuda. Umur 11 tahun hapal luar kepala kamus Indonesia-Inggris setebal 650 halaman. Umur 14 tahun skor TOEFL 670!! Sekarang Audrey sekurang-kurangnya bisa menguasai 6 bahasa asing: Inggris, Prancis, Jerman, Mandarin, Rusia, Latin.

Tapi... Karena keajaibannya itu membuat dia terkucilkan.  Kalangan dewasa menganggapnya tidak normal. Teman sebaya menganggapnya aneh sendiri. Harus dijauhi. Tidak bisa diajak berteman. Harus dikucilkan. Situasi lingkungan seperti itu membuat Audrey menderita. Di rumah, dia selalu dimarahi. Di sekolah selalu di-bully. Di pergaulan ibunya selalu jadi bahan gunjingan.

Banyak orang luar negeri menyangakan karena kondisinya di Indonesia yang demikian itu membuat kemampuan Audrey di masa remajanya ter sia-siakan. Namun dibalik semua perlakuan itu ternyata Audrey adalah orang yang begitu bangga dengan Indonesia. Banyak buku yang dia tulis yang menggambarkan kecintaannya terhadap negeri ini.

Tahun 2017 kemarin dia di nobatkan menjadi salah satu dari 72 ikon prestasi Indonesia.

Saya ingin berbagi tulisan tentang Audrey, yang di tulis dengan baik oleh pak Dahlan Iskan dalam 2 part. Tetapi sebelum anda membacanya, saya beritahu bahwa tulisan ini akan sangat panjang. Jadi buat anda yang kurang suka membaca silahkan skip saja tulisan ini 😊

***

Sulitnya (Punya) Anak Superpandai
Oleh: Dahlan Iskan

UMUR Audrey baru empat tahun. Saat itu. Tapi pertanyaannya setinggi filosof: Ke mana perginya rasa bahagia? Atau: Apa arti kehidupan?

Pertanyaan seperti itu membuat orang tuanya kewalahan. Begitu sering dia tanyakan. Dan tidak ada jawaban. Gurunya belingsatan. Lingkungannya jengkel. Di mata mereka, Audrey-cilik tetap dianggap bocah ingusan Tidak pantas bertanya se­perti itu. Bahkan, ada yang menganggapnya mengidap kelainan jiwa.

Kalangan dewasa menganggapnya tidak normal. Teman sebaya menganggapnya aneh sendiri. Harus dijauhi. Tidak bisa diajak berteman. Harus dikucilkan.

Situasi lingkungan seperti itu membuat Audrey menderita. Padahal, dia merasa normal. Semua pelajaran bisa dia ikuti de­ngan baik. Sangat baik. Bahkan istimewa. Semua bisa dia jawab. Bahkan yang belum ditanyakan sekali pun. Tapi, dia merasa terasing. Di rumahnya, di sekolahnya, di pergaulannya, dan juga di gerejanya. Di rumah, dia selalu dimarahi. Di sekolah selalu di-bully. Di pergaulan ibunya selalu jadi bahan gunjingan.

Orang tuanya, terutama ibunya, kian jengkel. Yakni saat Audrey melanjutkan pertanyaan ''arti kehidupan'' itu. Dengan pertanyaan yang lebih sulit dijawab: Mengapa ada orang miskin dan miskin sekali? Sampai harus menjadi pemulung. Atau gelandangan. Anak kecil yang tambah menjengkelkan.

Ketika sudah di sekolah dasar dia ngotot ingin ke tempat sampah. Mencari pemulung. Ingin membantu. Ingin melakukan se­perti yang disebut dalam Pancasila. Khususnya sila kelima. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dia tidak hanya hafal Pancasila. Tapi merasuk sekali dalam jiwanya. Saking merasuknya, sampai dia selalu mempersoalkan ini: Mengapa yang tertulis dan diajarkan di Pancasila tidak sesuai dengan kenyataan? Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Seperti yang dia lihat. Dan yang dia alami sendiri. Sebagai pribadi. Sebagai anak. Bahkan sebagai anak keluarga Tionghoa.

Dia ngotot ingin selalu ke tempat pemulung. Ingin tahu arti kehidupan. Ibunya, tentu, melarangnya. Bahkan memarahinya. Semua ibu mungkin akan seperti itu.

Lain waktu, Audrey bikin kejutan lagi. Cita-citanya ingin jadi tentara. Agar bisa jadi pejuang. Seperti pahlawan. Yang fotonya dipajang di dinding kelasnya. Heroik. Seperti kisah pahlawan dari guru-gurunya.

Ibunya, tentu, marah lagi.

Waktu ibunya menikah dulu, bukan anak seperti itu yang dia impikan. Begitu lama sang ibu mendambakan segera punya anak. Tidak kunjung hamil. Tiga tahun. Empat tahun. Lima tahun. Lama sekali menanti. Setelah itu barulah hamil.

Begitu besar harapan pada anak itu. Apalagi, Audrey tidak kunjung punya adik. Audrey menjadi satu-satunya anaknya. Terlalu banyak keinginan sang ibu pada masa depan Audrey kecilnya. Begitu mampu sang ibu untuk menyiapkan apa saja. Dia insinyur kimia. Suaminya insinyur mesin. Kedudukan suaminya sangat tinggi di sebuah perusahaan raksasa. Di luar itu masih punya usaha. Bahkan beberapa. Pokoknya, dia cukup kaya. Kurang apa.

Harapan pada anaknya tentu seperti umumnya harapan orang tua. Apalagi anak tunggal. Yang untuk menanti kehadirannya begitu lama. Anaknya harus pandai, cantik, dan kelak bisa menjadi orang sukses. Terkemuka. Kaya. Lebih sukses dari orang tuanya. Kemudian bisa mendapat suami yang setara.

Tapi, ternyata anaknya telah membuatnya repot. Malu. Marah. Teman-teman sang ibu menyarankan agar membawa Audrey ke dokter jiwa. Begitu banyak yang menyarankan langkah itu. Begitu sering diucapkan. Secara nyata maupun isyarat. Kadang Audrey mendengar sendiri saran ke dokter jiwa itu.

Ada yang mengucapkannya terang-terangan. Di depan si anak. Mungkin mengira toh anak ini tidak akan paham apa yang di­ucapkan orang dewasa. Ternyata Audrey lebih dari sekadar paham. Baru mendengar saran itu saja, Audrey sudah kian merasa disakiti hatinya. Apalagi setelah benar-benar dibawa ke dokter jiwa.

Dasar anak cerdas, dia tahu apa yang harus diperbuat di dokter jiwa. Jawaban apa yang harus diberikan. Bahkan, dia bisa menilai dokternya. Berkualitas atau tidak. Karena tidak ''sembuh'', Audrey dibawa ke dokter yang lain lagi. Yang berikutnya lagi. Bahkan, Audrey pun bisa membandingkan. Mana dokter yang kurang paham dan mana yang lebih kurang paham. Ketika ada dokter jiwa yang kemudian memberinya obat, Audrey pun kian merasa betapa sulit orang lain memahami dirinya. Bahkan dokter jiwa sekali pun.

Ketika kelas tiga SD, Audrey bikin kejutan lagi. Gak mau sekolah. Terlalu mudah. Orang tuanya mencarikan jalan keluar. Pindah sekolah. Memang dia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk kelas enam sekali pun. Audrey akhirnya bisa mendapat percepatan. Umur 12 tahun sudah kelas tiga SMA. Kesulitan muncul. Di mana ada universitas yang bisa menerima mahasiswa baru yang umurnya baru 13 tahun.

Dicarilah berbagai informasi. Di dalam negeri. Di luar negeri. Ketemu. Di Amerika Serikat. Di Negara Bagian Virginia. Di Kota Williamburg. Termasuk kota pertama dalam sejarah AS yang didarati bangsa Eropa. Saya tahu kota ini. Saya pernah ke sana.

Audrey tentu harus dites. Lulus. Dalam tes bahasa Inggris, tidak ada masalah. Bahkan, Audrey bisa bahasa Prancis. Rusia. Di William and Marry University ini, Audrey ambil mata kuliah yang wow: fisika murni. Dia pun lulus S-1 fisika murni hanya dalam waktu dua tahun. Dengan tingkat kelulusan summa cum laude pula.

Orang tuanya tentu gembira. Tapi sekaligus sedih. Marah. Sulit. Audrey tetap ingin masuk tentara. Jadi pejuang negara. Seperti pahlawan yang dikenalnya di foto-foto di dinding taman kanak-kanaknya.

Nasihat orang tuanya tidak pernah dia terima. Misalnya, nasihat untuk menyadari bahwa dirinya itu keluarga Tionghoa. Minoritas. Belum tentu bisa diterima baik oleh lingkungan yang luas. Kok mau masuk tentara. Jadi pejuang bangsa.

Sejak kecil Audrey terus dinasihati tentang sulitnya jadi minoritas. Tentang bahayanya menjadi golongan Tionghoa. Risiko bermata sipit. Berkulit kuning. Tentang risiko-risiko pergaulan. Kekerasan. Apalagi dia seorang wanita. Begitu protektif si ibu sampai-sampai saat ada tukang di rumahnya, Audrey tidak boleh keluar kamar.

Begitu ketatnya aturan yang harus dijalani seorang anak kecil bermata sipit membuat Audrey memberontak. Diam-diam. Di­pendam. Dalam hati. Dia berusaha menghitamkan kulitnya. Tapi setiap becermin, dia mengakui matanya masih sipit. Dia bertekad tidak mau berbahasa Mandarin. Dia berhenti kursus Mandarin. Bahkan, dia bertekad tidak akan mau menikah dengan pemuda Tionghoa.

Dia tidak percaya soal perbedaan ras tidak bisa diatasi. Dia percaya pada Pancasila. Yang ajarannya mulia. Tidak membeda-bedakan warga negara. Dia tahu dalam kenyataan bahwa pembedaan itu ada. Justru itu harus diperjuangkan. Agar Pancasila bisa dilaksanakan.

Dia tidak mau kaya raya. Tidak mau jadi pengusaha. Dia juga masih melihat banyak golongan Tionghoa yang tidak melaksanakan Pancasila. Di tengah bangsa yang masih begini miskinnya. Tapi, dia juga kecewa. Bahwa golongan Tionghoa masih diperlakukan tidak adil dan beradab. Oleh golongan lainnya. Dia kecewa dalam hal ini Pancasila baru di bibir saja.

Mengapa saat berumur empat tahun Audrey sudah mempertanyakan arti kehidupan dan ke mana perginya rasa bahagia?

Hari itu Audrey mendadak diajak ke Tulungagung. Kakeknya meninggal. Kakek yang dia sayangi. Kakek yang periang dan penyayang. Sepanjang perjalanan dari Surabaya ke Tulungagung, dia mendengar pembicaraan orang tuanya. Terutama tentang penyebab meninggalnya. Yakni, meninggal karena sedih. Ditinggal mati istrinya. Sang istri meninggal setelah men­derita lama: korban tabrak lari.

Audrey-kecil sangat sayang oma dan opanya. Audrey memanggilnya Ama dan Akong. Pagi itu, jam 4 pagi, Ama bersepeda sehat ke arah Alun-Alun Tulungagung. Sebuah mobil menabraknya. Tidak pernah diketahui siapa penabraknya.

Dari situlah Audrey terus berpikir. Mengapa orang yang begitu menyenangkan harus meninggal. Bahagia itu ternyata bisa datang dan pergi. Banyak sekali yang dia renungkan. Padahal, kalau ada orang dewasa bicara, Audrey itu hanya diam. Begitulah kata ibunya. Kami-kami ini tidak tahu bahwa dalam diamnya itu ternyata dia terus berpikir. Padahal, orang mengira dia diam karena tidak peduli dengan pembicaraan orang dewasa.

Kata Audrey, umur itu ternyata pendek. Sejak saat itu, Audrey bertekad untuk mengisi umur yang pendek itu dengan sebanyak mungkin arti kehidupan. Audrey jadi anak genius. Audrey bukan tidak bisa berubah.

Dia terkejut saat ke dokter gigi. Orang tuanya membawa Audrey ke dokter gigi di Singapura. Di sana dia mendapat kesan betapa orang-orang Singapura sangat bangga akan negaranya. Padahal, dia melihat orang-orang itu memiliki nama China. Kesimpulannya: untuk bangga pada negara, untuk membela negara, ternyata tidak harus dengan cara mengubah identitas. Dengan nama tetap China, dengan kulit tetap kuning, dengan mata tetap sipit, ternyata orang-orang itu begitu fanatik pada ke-Singapura-annya. Pada negaranya.

Audrey mulai mau belajar lagi bahasa Mandarin. Dengan cepat. Bahasa apa pun bisa dia kuasai dengan mudah. Bahkan, Audrey sudah menerbitkan beberapa buku pelajaran bahasa Mandarin untuk anak Indonesia. Audrey juga mulai ingin punya nama Tionghoa.

Dia ke pengadilan. Mengubah namanya. Menjadi: Audrey Yu Jia Hui. Dia ingin membuktikan bahwa untuk cinta negara tidak harus mengubah atau menyembunyikan identitas suku atau rasnya. Seperti di Singapura. Dan sebetulnya juga di Amerika.

Hanya, dia tetap masih membujang. Umurnya sudah 30 tahun saat ini. Mengajar bahasa Inggris untuk level tertinggi di Shanghai. Sambil terus menyusun konsep penerapan Pancasila yang baik. Saya sudah dikirimi draf konsep pemasyarakatan Pancasila menurut dia. Saya sudah membaca dan ikut merenungkannya.

Ibunya juga sudah mulai berubah. Audrey sudah bisa pulang tahun depan dengan suasana baru.

''Saya baru tahu dari bukunya kalau perasaannya kepada saya seperti itu,'' kata sang ibu kepada saya. ''Saya menyesal,'' tambahnya. ''Saya sudah berubah. Saya mau berubah,'' kata sang ibu. (*)

***

Bersambung ke Part 2

Audrey, menjadi apa adanya 2

*Ketemu @Audry Yang Tidak Bisa Tidur

Oleh Dahlan Iskan **)

Saya dapat kabar Audry lagi di Singapura. Gadis Surabaya yang genius. Dan pernah saya tulis panjang lebar. 

Kebetulan saya juga lagi di Singapura. Baru keluar dari rumah sakit. Tapi belum boleh pulang. Masih harus kontrol ke dokter lagi.

Saya balas WeChat Audry, yang mengabarkan keberadaannya di Singapura. Saya ajak Audry makan siang.

Saya tahu, Audry juga lagi kurang sehat. Karena itu saya pilihkan tempat makan di dekat tempatnya menginap.

Audry tidak langsung menyanggupi tawaran makan siang itu. Katanya: sejak kemarin saya belum tidur.

Kasihan. Pasti badannya meriang semua. Karena itu, biar pun saat itu pagi hari, saya balas WeChatnya: good night!

Saya urungkan ajakan makan siang agar dia segera tidur.

Ternyata Audry balas lagi: saya tetap tidak bisa tidur. Masih terpengaruh bau kamar tadi malam. Bau rokok.

Audry tidak bisa menerima bau rokok.

Ternyata Audry bermalam di hotel kecil yang murah. Meski pun kamar itu adalah kamar nonsmoking, rupanya banyak tamu yang melanggar.

Audry. Meski anak orang kaya (orang tuanya tinggal di Graha Family, perumahan paling mewah di Surabaya), dia tetap memilih jalan sederhana.

Sepatunya jelek. Bajunya biasa. Tasnya ransel.

Bahkan kalau lagi di Surabaya, Audry tidak mau tinggal di rumah mewah orang tuanya. Dia pilih tinggal di rumah orang tuanya yang lain. Yang lebih sederhana. Hanya kacamatanya yang terlihat tebal dan mahal.

Saya pernah mempertanyakannya: kok kacamatamu mahal sekali? Dia bilang: ini menyangkut kesehatan mata, untuk membaca dan melihat. Saya belinya di Shanghai, katanya.

Oh, dia rasional sekali. Untuk organ matanya yang penting, dia tidak mau sembarangan.

Akhirnya Audry pilih ikut makan siang. Di Paragon. Dekat Orchard Road.

Kami pun asyik diskusi panjang. Pakai bahasa Inggris, Prancis, Mandarin, dan Indonesia secara bergantian. Sesekali bahasa Suroboyoan. Terutama kalau lagi bicara dengan istri saya, atau dengan Kang Sahidin dan Niki yang ikut mengurus saya.

Audry bicara Prancis kalau lagi menjawab pertanyaan istri Robert Lai. Bicara Mandarin kalau lagi menjawab pertanyaan tamu saya dari Beijing.

Siang itu kami makan bersebelas. Seru sekali. Kami bahas mengenai konsep penciptaan alam, iman, komunisme, konsep-konsep keagamaan dan kemasyarakatan.

Kini Audry berumur 29 tahun. Cerdasnya bukan main.

Umur 13 tahun dia memang sudah tamat SMA.

Lalu, karena tidak ada universitas yang mau terima mahasiswa berumur 13 tahun, dia kuliah di Amerika. Ambil jurusan fisika murni.

Hanya dua tahun kuliah sudah lulus sarjana fisika dengan predikat bukan main: magna cumlaude. Setahun kemudian sudah lulus post graduate dengan predikat yang sama tingginya.

Saat makan siang itu, Audry tidak kelihatan mengantuk. Bicaranya masih secepat pikirannya.

Audry masih juga bicara betapa menderita batinnya karena orang tua yang tidak nyambung. Tidak bisa memahami cara berpikirnya. Orang tuanya, kata Audry, hanya bicara uang, uang dan uang. Dia benci sekali.

Dua hari kemudian, Sabtu kemarin, dia kembali WeChat saya. Mengabarkan kalau orang tuanya ada di Singapura. Untuk urusan bisnis. Ingin mengundang saya sekeluarga makan siang.

Saya sanggupi untuk makan siang pada hari Minggu kemarin.

Orang tua Audry memilih lokasi di Mandarin Oriental Hotel. Inilah hotel yang menjadi favoritnya pengusaha dari Indonesia. Sekarang hotel di Orchard Road ini menjadi milik grup Lippo.

Ayah ibu Audry sudah di meja makan ketika kami tiba berlima: saya, istri, Robert Lai, Kang Sahidin dan Niki.

Audry tiba terakhir.

Rupanya Audry tidak mau tinggal di Hotel Mandarin mewah, yang ditempati orang tuanya. Audry terlihat membawa banyak buku. Begitu duduk dia lebih membuka-buka bukunya daripada bersosialisasi dengan kami atau orang tuanya.

Saya pun memanggil namanya: Audry, sudah bisa tidur? Jawabnya mengagetkan: belum juga.

Berarti sudah tiga hari kurang tidur.

Saya tanya lagi: itu buku-buku apa? Dia jawab: buku-buku pelajaran bahasa Latin.

Katanya: saya harus bisa bahasa Latin. Sebagai syarat untuk bisa diterima kuliah di salah satu universitas di Amerika.

Oh. Kuliah lagi. Kuliah lagi.

Meski dapat predikat magna cumlaude, Audry pernah mengaku kepada saya bahwa dia tidak menyukai fisika. Katanya: terlalu mudah.

Audry dulu ambil fisika hanya untuk menyenangkan orang tua. Dengan mengambil fisika Audry yakin bisa meraih predikat tertinggi. Dan orang tuanya senang.

Katanya: pokoknya orang tua saya senang begitu-begitulah. Saya benci sekali.

Kedua orang tuanya lebih banyak diam ketika kami berdebat seru soal juru selamat, soal surga, neraka, filsafat Dante, soal pacar, lelaki idaman yang dia inginkan bakal jadi suaminya dan soal  perkawinan.

“Kami tidak pernah paham pembicaraan begini-begini,” ujar ibunya kepada saya. Setengah berbisik.

Saya bisa bayangkan betapa dingin hubungan anak-orang tua ini. Padahal Audry adalah anak satu-satunya.

Bahwa Audry tadi datang membawa buku-buku berbahasa Latin, mungkin dia membayangkan makan siang yang dihadiri orang tuanya ini akan sangat membosankan. Karena itu dia siap dengan temannya sendiri yang lebih mengasyikkan: buku.

Ternyata buku itu akhirnya tidak dia tengok lagi. Kami berdebat seperti dua hari lalu. Atau seperti saat makan malam di Shanghai tiga bulan lalu.

Ada yang berubah sekarang: orang tuanya sudah lebih bisa menerima Audry apa adanya.

Orang tua Audry sudah beda dengan dulu. Yang selalu ingin mengubah Audry. Menjadi gadis modis, cantik, pintar, sukses, dapat suami kaya dan hidup makmur dan kaya raya.

Kini orang tuanya ikut saya juga, menerima Audry mau apa. Meski dia anak tunggal, Audry sudah dewasa. Begitulah saran kami juga. Memang tetap tidak nyambung, tapi sudah tidak bertentangan. (*).

(Spintas mirip wajahnya Audry_kacamata)

Friday, January 26, 2018

Sistem ekonomi bali yang mulai sesak

Kasus gojek dan grab... 4 rb rupiah pun di cari...

...
Diperaa demi targer order.

Teori bola salju pertanian

Hakikat bisnis
...
Dipupuk dari kecil

...
Bisnis yang mungkin muskil menjadi besar... Seperti pertanian pun.. Toh... Berhasil membuat orang orang menjadi kaya minimal cukup..

Itu tergantung dari ketekunan... Dari satu petak menjadi beberapa petak...

Dari beberapa pelanggan saja... Namun dibina dengan baik...

Satu dua tiga pelanggan yang dibina... Sekaligus melatih kita untik konsisten dalam menekuni sesuatu...
...
Tidak meremehkan hasil yang kecil.. Karena yang besarpun.. Toh... Asal muasalnya dari yang kecil...

...
Siapa yang kecilnya jualan tepung dan telor  ... Ya lim su liong... Ya ciputra...

Tidak ada hal besar tanpa diawali yang kecil...
..
Lama lama dilatih dan dibina... Yang kecil bisa jadi besar seperti bola salju...
...

Marketting ala serial tv

Tv mini seri

Ada cerita yang dibangun terus menerus untuk satu tema.

...

Ada cerita satu episode berakhir

Tuesday, January 23, 2018

Semakin banyak menanam, semakin banyak menuai

Ekosistem membuat anda menang di masa depan

Semakin banyak menanam semakin banyak menuai

Sunday, January 21, 2018

Build ekosistem, make u win in the future

Saturday, January 20, 2018

Yg penting sudah ada kolam, dan ikan mulai ngumpul

Kolam sudah ada
Ikan mulai ngumpul
...
Postingan biasa saja tanpa berbayar sudah banyak yg komen.
...

Keyword kultivator

Friday, January 19, 2018

Weeder padi

Thursday, January 18, 2018

Bikinkan kolam nya, bikin tempat berkumpulnya

Bikinkan kolamnya

Postingan sederhana saja bisa banyak yg komen

Wednesday, January 17, 2018

Terlibat dalam pembelajaran

Apa sih yang didapat??
Uang??

Bagi saya sebuah pembelajaran lebih bermakna... Dimana saya mendapat sesuatu yang baru.. Berkenalan dengan orang orang baru...

Mencoba memahami alam... Alam yang akan memberi kepada kita... Apa yang kita tanam... Apa yang kita usahakan.. Kita hanya dapat berusaha.. Menanam lebih banyak... Memelihara dengan lebih baik.. Hasilnya, pasti akan berbeda kalao dilakukan dengan kesungguhan.

...

Tuesday, January 16, 2018

Yang perlu itu sinergi

Model bisnis serial tv

Friday, January 12, 2018

Ilmu proses... Ilmu sabar...

Monetize the thing

Thursday, January 11, 2018

Tunjukkan bahwa anda ahlinya, giring opini

Bekerja online

Bekerja online tidak mengharuskan anda untuk berada di satu tempat saja macam kantor.

Membangun brand dengan proses keringat

Membangun brand bukan proses instan... Yang ujug ujug ada... Pake iklan.. Ya bisa mempercepat... Tapi tidak membuat anda terlihat spesial..

Spesial dari karya anda... Produk yang "keren", menjawab subtansi masalah, dll

Apabila anda tidak punya produk "keren" lakukan "service" pelayanan sebaik baiknya. Melayani.. Berarti mengambil hati pelanggan...

Skr tidak ada produk yang dapat berdiri sendiri tanpa pelayanan yanh baik.

...
Bayangkan ini...

Sebuah konteks (costumer buying the service).

Anda mungkin hanya menghabiskan...

Costumer buy it all... How to build brand online...

Type of costumer :

Costumer yang menginginkan barangnya datang sampai di depan rumah.

Costumer yang menginginkan harga paling murah

Costumer yang menginginkan produk yang unik.. Tidak ada di offline..
..

Mau bagaimana lagi

http://yogasblog.blogspot.co.id/2018/01/hshs.html?m=1

Baca postingan tersebut...

http://yogasblog.blogspot.co.id/2018/01/hshs.html?m=1

Perubahan yang abadi...sepuluh tahu atau satu dekade waktunya perubahan terjadi... Nikmati sepuluh tahun hasilnya dari jerih payah sebelumnya... Dan... Tetap lakukan inovasi yang rasional... Sebelum anda dirubah jaman...
...

Hshs

*Hari ini suka atau tidak, fakta sudah terjadi*

1. 25 Tahun lalu Wartel (Warung Telekomunikasi) adalah bisnis yg menguntungkan, namun saat ini Wartel sudah tidak kita jumpai lagi, karena semua orang memiliki hand phone

2. 20 tahun lalu Telepon Umum masih terbilang alat yg sangat membantu, namun saat ini yg tersisa hanya bangkainya saja.

3.20 tahun yang lalu, Nokia dengan symbiannya adalah raja ponsel di seluruh dunia.
Fakta hari ini Symbian tinggal kenangan, dihajar oleh Black Berry.

4. 10 thn lalu Black Berry merajai Chating di Indonesia, semua orang selalu meminta pin BB, namun sekarang sudah dilibas oleh Android dgn Whatsapp dan Line

5. 10 tahun yang lalu Yahoo adalah raksasa dunia internet.
Fakta hari ini habis terlindas oleh Google.

6. 10 tahun yang lalu, surat kabar, majalah, dan televisi adalah media informasi paling efektif.
Fakta hari ini, mereka tergerus oleh YouTube, Facebook,Twitter, Instagram, Linkedin.

7.10 tahun yang lalu gerai Matahari, Ramayana, Carrefour, Hypermart adalah raja dunia retail .
Fakta hari ini, gerai mereka banyak tutup, tergantikan oleh Bukalapak, Tokopedia, Blibli, dll.

8. 10 tahun yang lalu kita masih pakai kertas, survey, dll jika ingin kredit, Fakta hari ini, mereka akan segera tergerus oleh akulaku dan kredivo.

9. 10 tahun yang lalu ojek adalah profesi yang bahkan tidak dipandang sebelah mata pun.
Fakta hari ini, tukang ojek adalah S1 bahkan S2, karena sudah online.

10. 10 tahun lalu order Taxi sangat menjengkelkan, sekarang sudah ada Grab, Uber dll

11. 10 tahun lalu, dunia investasi hanyalah milik orang kaya, orang banyak duit.
Fakta hari ini, dengan uang 100 rb rupiah pun pengamen jalanan bisa beli Reksadana saham.

12. 10 tahun yang lalu Anda buka toko kelontong harus pakai modal besar.
Fakta hari ini, hanya bermodal Smartphone Anda bisa jadi grosir dengan aplikasi Kudo.

13. 10 tahun lalu anda pesan hotel dan ticket pesawat lewat travel agent.
Fakta hari ini, ribuan travel agent berguguran tergantikan oleh Traveloka, Agoda, Pegipegi dll..

14. 10 tahun lalu mencari teman lama cukup sulit terutama teman srkolah SD, SMP ataupun SMA saat ini hp sudah penuh dengan Group WA Alumni

15. 10 tahun yang lalu, jika Anda tidak terbuka pada perubahan jaman, maka hari ini Anda adalah orang yg tergilas oleh jaman.

Mungkin suatu saat kantor2 pelayanan (Services Office) sudah tidak lagi dilayani oleh karyawan tetapi semuanya sudah memakai mesin, contoh saat ini sudah mulai terjadi di Bank seperti layanan Transfer, tarik tunai ataupun setor tunai sudah memakai mesin.
Dan tidak menutup kemungkinan suatu saat (dalam waktu yg sangat cepat) transaksi perbankan memakai Alipay ataupun WeChatpay, krn ini sdh mulai terjadi dinegara2 lain. contoh Hong Kong dan China

Dan jika hari ini pun Anda tidak terbuka oleh informasi dan perubahan, Percayalah 10 tahun yang akan datang Anda adalah orang orang yang *Tertinggal* karena Perubahan & Inovasi, tidak akan pernah berhenti, meski Anda berkeras untuk tidak ikut berubah.

Di Dunia ini tidak ada tempat berhenti
jangan pernah LAMBAT
nanti engkau TERGILAS
jangan pernah BERHENTI
nanti engkau MATI

teruslah bergerak, ikutilah perubahan itu

ANDA SIAPPPPPP ?

Semoga ditahun 2018 ini kita semua Sukses....Aamiin🙏🙏🙏

Wednesday, January 10, 2018

Kenapa memilih ind... Mart... Alfa... M..

Kenapa memasukkan barang ke hardys... Indomart... Alfamart...?

Saya pernah kehilangan produk yang bagus sekali dari indomaret. Produkny... Nata de coco.. Merknya indomaret... Merupakan produk labelan indomaret... Walaupun bukan dia produsennya. Sepertinya barang laris ini di putus suplaynya oleh produsennya.

Sudah jamak didengar kalao suplay ke toko besar, toko berjaringan, hypermarket dll akan membuat anda terkuras modal. Dibayar 2 bulan 3 bulan. Belum dipotong retur... San p.o harus selalu terpenuhi.
...
Jangan heran berjalan satu tahun akan banyak barang kembali atau diretur.. Tanpa ada alasan... Sedangkan p. O selalu datang... Kok returannya banyak sekali.
..
Membuat kita harus berpikir ulang.. Sebagai UKM...apa sih gunanya menaruh barang ditoko berjaringan itu??
.
Bagi merk besar... Jelas mereka hanya ingin menjaga eksistensi merk saja. Tidak dapat untung disana juga tidak apa apa.. Untungnya mungkin kecilnya sekali dari segi nominal. Hanya dalam rangka menjaga brand saja...
. Masasih cocacola tidak di a... Atau in...maka dengan cepat pasar disana bisa jadi akan di caplok pepsi..
.
Hanya menjaga eksistensi merk dari persaingan.
...

Apakah pelanggan ayam goreng /restoran cepat saji itu selalu tumbuh??

...
Mereka ada dimana mana?.

Siapa saja pelanggan mereka??

...
...

Bsns

Memahami ekonomi secara bego
( Episode : ISSUE soal hutang )

Gimana sih cara Mbah Harto mengelola Ekonomi ?
Dulu ketika Orla dan Orba Dari tahun 1970 sampai tahun 2000, kita mengenal APBN dengan format T Account. Hanya ada pos kiri dan kanan. Kiri penerimaan , dan kanan  pengeluaran. Kalau bahasa encek encek namanya buku tablelaris. Semua penerimaan negara masuk ke sisi kiri. Entah itu penerimaan dari hutang maupun  dari pajak atau bagi hasil tambang. Jadi rakyat tidak perlu tahu banyak soal APBN. Ini urusan Negara. Yang penting negara punya resource berupa SDA untuk menjadi undertaker kebutuhan social Rakyat. Kebutuhan pendidikan, pangan, papan, dan sandang adalah tanggung jawab negara dan karena itu pemimpin dipilih. Mengapa begitu ?

Di era Orba kita tidak memiliki modal, teknologi dan sumber daya manusia yang cukup tetapi memiliki kekayaan alam yang besar. Maka perlu investor untuk melakukan usaha di Indonesia. Dengan adanya investor maka pertumbuhan ekonomi didalam negeri bisa meningkat. Investor inilah yang malakukan kegiatan investasi secara tidak langsung sebagai kreditur dan bisa juga secara langsung melalui investasi. Melalui sisi penerimaan itulah negara melakukan ekspansi mendorong terjadinya konsumsi atau belanja yang tergambar dari sisi pengeluaran. Masalah pajak tidak di perhatikan sebagai sumber utama penerimaan. Sumber utama penerimaan dari hutang dan bagi hasil tambang.

Lantas mengapa ekonomi era Soeharto sampai bangkrut ? karena belanja pemerintah tidak menciptakan pemerataan dan kemandirian. Mengapa ? karena skema mensiasasti pertumbuhan ekonomi lewat konsumsi  tidak dilakukan secara real sebagaimana hukum pasar. Segala galanya disubsidi oleh pemerintah. Dampak yang paling buruk dari adanya subsidi konsumsi ini adalah mematikan semangat kompetisi, dan ujungnya mematikan kreatifitas manusia untuk menghasilkan barang dan tekhnologi. Jadi walau banyak kampus di bangun tapi yang di hasilkan bukanlah mesin pertumbuhan tapi beban negara yang harus di ongkosi lewat subsidi konsumsi. Lembaga riset tidak menghasilkan tekhnologi terapan yang bisa mask kepasar.

Kalau sampai terjadi industrialisasi di Indonesia maka itu bukanlah hasil kreatifitas pasar tapi kembali lagi karena cara negara mensiasati belanja. Itu sebabnya industri substitusi impor berteknologi tinggi di miliki asing dan sementara industri padat karya hanyalah relokasi industri asing untuk memanfaatkan upah buruh murah tapi nilai tambah rendah. Jadi fundamental ekonomi Indonesia sangat rapuh sementara Mbah Harto terus menerapkan sistem anggaran berimbang. Dimana menempatkan hutang sebagai sumber penerimaan utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Mengapa ? karena Soeharto masih yakin SDA kita banyak. Jadi tetap akan menjadi daya tarik investor untuk memberi hutangan.

Tapi satu hal yang mbah Harto lupa bahwa kebijakan mata uang dengan kurs tetap   ( Fixed rate ) dan kemudian diubah menjadi floating, adalah ancaman serius. Mengapa? karena  akan mudah di intip oleh pemain hedge fund seperti Sorros. Artinya bisa langsung ketahuan boroknya. Gimana caranya ? Ya gampang. Tinggal hitung berapa impor dan berapa ekspor. Kalau lebih besar impor maka itu namannya defisit. Kalau terus terjadi difisit lebih besar daripada bayar cicilan hutang dan bunga maka Sorros tinggal ajak ngopi petinggi IGGI, “ Tolong tahan jangan beri indonesia pinjaman lagi. Setahun aja. “ Katanya.
“ Kenapa ?
“ Karena cadangan devisanya lebih besar berasal dari hutang bukan dari surplus perdagangan. “
“ Terus lue mau apain ?
“ Gua mau hajar mata uangnya. Nanti kalau ekonominya collapse, maka assetnya akan menyusut, perbankan akan jebol karena collateral nasabah juga menyusut. Likuiditas bank akan macet akibat nasabah engga bisa lagi bayar bunga dan cicilan hutang luar negeri. Maklum industri mereka kebanyakan substitusi impor dan industri padat modal untuk pasar domestik. Ruiah jatuh  akan berdampak sistemik. "

Ketika deal terjadi maka Sorros langsung masuk kepasar lewat kontraki opsi atas mata uang utama seperti Yen dan USD yang menjadi andalan cadangan devisa kita. Kontraknya engga tanggung tanggung sampai USD 100 miliar. Itu sama dengan 3 kali devisa negara kita. Loh kok Sorros nekat? Karena dapat dukungan dari IGGI akan menghentikan pinjaman. Dan begonya lagi pejabat otoritas moneter kita melayani ulah Sorros dengan melakukan intervensi ke pasar. Ya saat itulah Sorros menikmati laba tak terbilang dari setiap aksinya. Setiap dia menang, kurs rupiah terjun dan menang lagi , terjun lagi. Setelah keadaan tak berdaya, Sorros tinggalkan bangkai itu untuk dinikmati oleh predator lain sepeti burung pemakan bangkai melumat asset yang ada dibawah BPPN dengan harga tulang doang.

Era SBY.
Ketika rezim reformasi terpilih dan berhasil menempatkan seorang presiden lewat pemilu langsung maka SBY harus menerapkan APBN dengan model I account. Ini standard Government Finance Statistic. Ia sudah menjadi standard dunia , yang bisa di ukur dan dianalisa oleh siapapun. Jadi lebih transfarance. Maka sejak  itu ia sudah menjelma seperti Neraca Perusahaan yang mudah dibaca oleh publik. Pemerintah tidak bisa lagi sesukanya menentukan pos APBN.

Penerimaan hutang tidak dianggap sebagai penerimaan tapi masuk dalam pos pembiayaan anggaran dan bukan belanja negara. Didalam pos ini , solusi negara mengatasi difisit anggaran akan nampak dengan jelas ( transfarance). Seperti penjualan obligasi, privatisasi, pinjaman proyek, penjadwalan hutang, pembayaran cicilan hutang dan bunga. Semakin besar difisit semakin besar pos pembiayaan anggaran. Semakin besar beban hutang, semakin besar pengurangan pos belanja sosial negara. Seharusnya SBY jangan lagi melakukan kesalahan era Soeharto dimana SDA sebagai andalan. Tapi apa mau dikata? dengan terus naiknya harga minyak dan komoditias alam lainnya semakin membuat SBY percaya diri dengan menarik hutang lebih besar dan  mendorong konsumsi lewat subsidi agar GNP naik.

SBY memang sukses menaikan GNP 4 kali lipat di banding awal dia berkuasa. Tapi lagi lagi SBY lupa bahwa hutang itu harus dibayar dari surplus neraca pembayaran. Ketika harga komoditas utama jatuh di pasar dunia, maka boroknya keliatan jelas. Peningkatan GNP akibat berhutang seharusnya  8% setahun tapi karena ekspor dikurangi impor minus 2 % maka peningkatan hanya 6%. Itu artinya uang overvalue, ya di hajar lagi oleh pemain hedge fund dengan menggoreng harga CDS kita di market. Jatuh lagi mata uang dan kita masuk era bukan hanya defisit perdagangan ( trade balance ) , tapi juga defisit APBN dan defisit current account.

Tapi belum sempat panik , situkang kayu  bernama Jokowi menggantikannya. Nah silahkan anda bayangkan. Seandainya anda sebagai profesional terpilih sebagai dirut perusahaan. Yang anda hadapi didepan adalah penerimaan minus. Mau berhutang lagi bunga tinggi karena CDS tinggi. Karyawan kebanyakan bego dan culas. Pemegang saham kebanyakan jadi insider criminal. Harta banyak tapi untuk ngolahnya ongkos engga ada. Kerjasama investasi SDA engga bikin orang menarik karena harga jatuh.  Coba dech gimana solusinya? Bayangkanlah  bila andai Jokowi salah bersikap  maka nasip Indonesia lebih buruk dari Venezuela yang kaya MIGAS tapi bangkrut, dan lebih buruk lagi dari Saudi yang defisit 30% terpaksa mengijonkan saham BUMN nya kepada pemain hedge fund..

Tapi  situkang kayu bisa keluar dari lubang masalah, dan ini bukan karena dia hebat tapi karena dia smart yang berani ambi resiko politik dan percaya orang indonesia engga bego bego amat mau dibohongi kemakmuran pakai subsidi, kecuali memang ada juga yang bego kuadrat masih pengen semua murah dan kalau bisa gratis..tapi memang orang bego kuadrat umurnya panjang sebagai ujian orang waras dan bersabar itu indah..

BERSAMBUNG.
Sumber : Buku Jalan Sepi.
Pre order Elizar Bandaro Elizar

Kenapa ekonomi lesu, ihsg tinggi

COPAS dari grup "Diskusi dengan Babo"
'Silent power ekonomi. ( Ekonomi dan bisnis)'
Banyak ekonom dan juga pejabat sulit menjawab mengapa keadaan ekonomi lesu tapi index saham tetap bagus. Transaksi pasar uang masih bergairah. Ada apa ? Demikian juga yang dipertanyakan oleh Dahlan Iskan. Saya akan menjawab dari sisi praktisi. Jadi soal salah atau benar menurut ekonom, itu bukan urusan saya. Dunia saya dunia nyata. Saya belajar dari kenyataan dan berusaha berdamai dengan realitas. Kalau orang main judi , apakah semua orang kalah? atau semua menang? tidak kan. Ada yang kalah tentu ada yang menang. Kehidupan juga begitu. Ada yang kaya tentu ada yang miskin. Sampai kiamat akan selalu bersanding soal itu. Ekonomi dunia menyusut. Apakah uang juga menyusut? tentu tidak. Uang tidak pernah hilang dari dunia dan inilah harta yang selalu dijaga rapi. Semua sistem perbankan dan moneter memastikan uang terjaga dengan baik. Nah kalau ekonomi lesu, kemana saja uang itu? Apakah uang dimakan hantu? Ya tidak. Uang tetap ada hanya saja uang tidak dipegang oleh mereka yang kalah. Siapa yang kalah itu ? Dalam situasi krisis, yang kalah itu adalah Pemerintah, dan corporate. Mengapa ? karena baik negara maupun Corporate berhadapan dengan sistem debit dan credit. Arus debit credit harus terjaga dan karenanya uang tidak pernah diam. Ketika kurang maka mereka jadi debitur dan ketika berlebih mereka jadi sinterkelas. Lantas dimana uang itu? Uang ada ditangan orang kaya. Siapa mereka itu? ya mereka adalah private investor. Mereka ada tapi tiada. Mengapa saya sebutkan ada tapi tiada? Karena kekayaan mereka tidak memacu konsumsi. Tidak juga menjadikan mereka selebritis yang doyan di puja, booking artis untuk leisure time atau beli lamborgini atau bangun rumah seperti istana. Bukan. Mereka adalah komunitas elite yang dananya dikelola oleh fund manager berkelas dunia dengan tingkat sekuriti tinggi. Dari mana mereka kaya ? Umumnya mereka mengelola bisnis portfolio melalui bursa dengan menerapkan beragam skema investasi. Ketika ekonomi booming , mereka mengumpulkan kekayaan melalui finacial market dan ketika ekonomi lesu mereka belanja saham untuk menguasai sektor real. Artinya ketika uang beredar banyak, mereka menciptakan business rente dan ketika ekonomi lesu dengan ditandai semakin ketatnya likuiditas, mereka menjadikan itu peluang untuk membeli surat utang berbunga tinggi dan meramaikan bursa lewat saham yang blue chip dengan harga murah. Jadi ramainya pasar modal dan uang, adalah proses orang kaya semakin memperkaya diri. Walau dampaknya tidak langsung dirasakan oleh masyarakat bawah namun secara berlahan perusahaan atau negara semakin longkar likuditasnya karena likuid nya pasar modal dan uang, dan saat itu terjadi koreksi ekonomi untuk mencapai titik keseimbangan baru. Ketika posisi ekonomi established maka saat itulah harga saham yang tadi dibeli murah akan melambung berlipat. Dan diversifikasi pasar uang juga semakin luas, sehingga mereka bisa melakukan leverage atas portfolio nya. Artinya dengan memegang stok tagihan utang 10 mereka bisa gandakan menjadi 10 kalilipat lewat pasar yang bergairah. Apakah mereka bego sehingga gampang lepas uang untuk menaikan index bursa dan index surat utang? Tidak. Mana ada orang kaya bego. Kekuatan riset mereka luar biasa. Itu sebabnya mereka meninggalkan Arab yang orang awam bilang negara kaya. Meninggalkan Brunei yang menurut kacamata orang awam kaya. Orang awam itu bego karena mudah dibohongi. Tapi orang kaya itu smart. Maklum private investor itu kekuatannya di informasi dan riset. Mereka hanya masuk di negara yang qualified dari sisi investment grade. Makanya indikator makro ekonomi pemerintah Jokowi menjadi pemicu deras arus investasi baik di pasar modal maupun FDI. Semakin deras arus investasi masuk ke Indonesia semakin cepat koreksi ekonomi kearah titik keseimbangan baru terjadi. Kalau dulu indonesia negara konsumen maka hanya masalah waktu indonesia akan jadi negara produsen. Momentum perubahan ini dijaga dengan baik oleh team Jokowi. Dari dulu sampai sekarang, ketika krisis terjadi, ekonomi tumbuh tanpa keterangan. Ya memang orang kaya melalui private investor tidak nampak dipermukaan dan keberadaan mereka bukan untuk jadi selebritis dengan tampil sebagai konglomerat tapi sebagai orang dibelakang layar yang menentukan arah bandul perekenomian suatu negara, bahkan dunia sekalipun.

Tuesday, January 9, 2018

Darimana datangnya? 7 google search

Google search merupakan sumber traffic..
...

Core competence tetap, tapi segmen beragam

Before n now

Sebelumnya, hanya mengandalkan bidang produksi saja. Skr sudah lebih variatif.
... Ada repair, produksi, ekosistem, rental.

..

Knowledge leader

Mengumpulkan pengalaman pengalaman empiris yang berhasil dan menyaringnya menjadi "teori"
.
..
Belajar dari pembelajaran online
...
..

Build brand, yg lain mengikuti

Mesin dedak skala kecil
...

....


...

..

Darimana datangnya 6

Darimana datangnya??

Monday, January 8, 2018

Race bisnis jaman now

U r on the race
...
Mau tahu hidup cepat cepatan jaman now??

..
Anda harus pintar sekaligus cerdik..

Atur waktu... Cari orang yang kerja cepat... Dan mau di bayar murah...
..

Sunday, January 7, 2018

Dikontak ke 0361811685

Dikontak ke 0361811685

Keyword : tiller

Saturday, January 6, 2018

Jkt 58, konsistensi memelihara kolam pendukung

Konsistensi kolam pendukung jkt 58

Mindset.. Mindset

Mindset... Assoka sebagai sebuah mindset... Ideologi... Mazab...

Produk bukan sesuatu yang berdiri... Siap sebagai "support produk"

Banyak menyemai, banyak menuai

Friday, January 5, 2018

Belajar dari orang lain

Belajar dari orang lain