Kaskus
Main menu
MENU
June 19, 2017 by Yodhia Antariksa @ Blog Strategi + Manajemen
Pelajaran Bisnis dari Kisah Kejatuhan Sevel dan Kaskus
Gerai Sevel di bilangan Blok M itu telah tutup. Bekas bangunan tokonya tampak jadi kumuh dan tenggelam dalam kesunyian yang pedih.
Modern Group sebagai induk 7-Eleven Indonesia mengakui kerugian yang signifikan, hingga 400-an milyar.
Gerai Sevel yang dulu marak dimana-mana itu satu demi satu tumbang dalam kebangkrutan dan duka yang teramat masif.
What went wrong?
Saya sendiri dulu termasuk pelanggan Sevel. Jika ada janjian konsultasi dengan klien, saya selalu berangkat dari rumah saya di Bekasi jam 5 pagi (pagi amat yak).
Saya kemudian selalu milih rehat sarapan pagi di Sevel yang lokasinya terdekat dengan kantor klien; dengan menu breakfast yang lumayan premium (mahal maksudnya).
Saya mungkin dulu tipe pelanggan ideal yang diimpikan Sevel. Namun kemungkinan tak banyak pembeli yang seperti saya. Yang lebih banyak adalah anak-anak muda yang beli minuman alakadarnya (murah maksudnya) dan lalu nongkrong berjam-jam di kafe Sevel.
Akibatnya cukup fatal : pemasukan sedikit, sementara investasi tempat dan bahan untuk menyiapkan makanan premium telanjur amat mahal. Cost besar, pemasukan sedikit. Ujungnya kolaps.
Sevel mungkin contoh penerapan strategi produk yang stuck on the middle. Ndak jelas. Mau menghadirkan layanan premium seperti Starbucks, tidak bisa. Mau gunakan prinsip supermarket efisien seperti Indomaret, namun sudah telanjur terkesan premium produknya – karena harus menyewa lahan di lokasi strategis yang amat mahal.
Harap diketahui, menyiapkan menu makanan seperti yang disediakan Sevel (spaghetti, nasi goreng instan, salad) itu mahal ongkosnya. Dan yang pahit : jika tidak laku harus dibuang. Jadi waste-nya amat sangat mahal.
Celakanya, menu varian makanan premium yang bahan bakunya mahal dan harus dibuang jika tidak laku itu; tidak banyak yang beli. Kebanyakan pembeli Sevel ya itu tadi : anak-anak muda yang cuma beli makanan murah lalu nongkrong berjam-jam di lokasinya.
Kisah kejatuhan Sevel memberi pelajaran : inovasi itu penting, namun jika inovasinya salah sasaran, bisa memberikan bumerang yang high-cost.
Pilihan strategi produk yang tidak pas ternyata bisa membuat sebuah bisnis terjungkal dengan penuh luka.
Yang muram : rencana akuisisi Sevel oleh grup Charoen Pokphand juga batal karena ketidaksepakatan bisnis. Kabarnya, pihak pemilik Sevel pusat di luar negeri tidak setuju dengan rencana bisnis yang diajukan Pokphand.
So what’s next?
Solusinya mungkin Sevel harus back to basic (fokus jualan fast moving consumer goods, tanpa harus ribet jualan aneka minuman, kopi dan makanan layaknya kafe). Lalu hanya fokus jualan di lokasi elit dan lingkungan perumahan dan kantor yang premium. Tutup lokasi lainnya yang tidak menghasilkan.
Contoh yang sukses adalah Circle-K di Bali. Anda lihat di Bali, Circle-K sukses karena dia fokus pada jualan consumer goods premium, dan di lokasi yang premium pula (dekat dengan destinasi turis-turis asing).
Jika SEVEL jatuh karena pilihan “product strategy” yang keliru, maka bagaimana dengan kisah menurunnya pamor Kaskus?
Kaskus, kita tahu pernah menjadi salah satu kanal internet paling populer di tanah air. Namun kini, perjalanannya mungkin kian termehek-mehek.
Sejumlah survei menunjukkan, trafik Kaskus makin menurun dan makin ditinggalkan para usernya.
Pada sisi lain, Forum Jual Beli (FJB) yang dulu sebenarnya merupakan salah satu ikon Kaskus kini kian tidak relevan (digilas oleh marketplace seperti OLX, Tokopedia dan Bukalapak).
FJB Kaskus mungkin terlambat melakukan inovasi, dan terkesiap saat melihat Tokopedia dan kawan-kawan melesat cepat.
Sejatinya, Kaskus dulu amat layak diharapkan bertransformasi menjadi Facebook rasa lokal atau WhatsApp rasa lokal. Dengan basis user yang masif, Kaskus dulu punya segalanya untuk menjelma menjadi Raksasa Social Media Indonesia.
Sayang beribu sayang, mereka tidak cukup inovatif, sehingga kian tenggelam dilibas FB, Line, Instagram dan WA (yang semuanya adalah produk asing).
Kaskus mungkin kembali menjadi korban Innovator’s Dilemma : terlalu mencintai produknya sendiri (forum diskusi); dan terlalu asyik dengan produk ini, sehingga jadi kurang sensitif dengan perubahan yang terjadi.
Innovator’s Dilemma acap membuat korbannya jadi rabun : alias buta dengan aneka perubahan di sekelilingnya, dan lambat bergerak saat dinamika eksternal berubah.
Nokia, Yahoo, dan Blackberry adalah deretan korban innovator’s dilemma yang dilibas oleh disruptive change yang terjadi. Kaskus adalah contoh korban terbaru dari fenomena kelam ini.
Tren penurunan trafik Kaskus ini mesti diantisipasi dengan sejumlah langkah terobosan. Sebab jika tidak, lama-lama Kaskus bisa mati seperti Friendster. Atau makin tidak relevan.
Ada dua pelajaran bisnis ringkas yang layak dikenang dari kasus jatuhnya SEVEL dan tren penurunan kinerja Kaskus.
Pelajaran Bisnis # 1 : High Cost Innovation will Kill You
Inovasi adalah KOENTJI. Namun jika proses ini dilakukan dengan memakan biaya yang terlalu tinggi (high cost dan tidak efisien), maka pelan-pelan akan membuat cash perusahaan menjadi berdarah-darah.
Apalagi jika proses inovasi yang mahal itu hanya laku dijual untuk sekelompok kecil pelanggan; dan tidak terjual secara masif ke semua segmen. Alhasil, inovasi yang mahal ini akan berakhir dalam kenestapaan yang sia-sia.
Pelajaran Bisnis # 2 : Too Much Love will Kill You
Terlalu mencintai produk unggulan yang mungkin saat itu masih berjaya, acap membuat sebuah bisnis menjadi rabun dan tidak peka akan perubahan eksternal.
Terlalu asyik dengan produk unggulannya sendiri acap membuat sebuah bisnis luput menangkap distruptive innovation yang mendadak datang menyergap. Saat sadar, biasanya sudah terlambat. Penyesalan selalu datang saat duka perih telah datang menjemput.
Sebuah bisnis mungkin harus rela melakukan creative destruction. Atau dengan sengaja membunuh produknya sendiri, sebelum para rival melibasnya tanpa kenal ampun.
Product life cycle makin pendek. Sebelum siklus penurunan datang, sebuah bisnis harus sudah siap dengan produk baru yang lebih relevan dengan semangat zaman.
DEMIKIANLAH sekelumit kisah tentang kejatuhan Sevel dan Kaskus, dua produk bisnis yang pada masanya pernah menjadi legenda.
Apakah mereka bisa kembali bangkit, dan menciptakan sejarah baru? Hanya putaran waktu yang akan menjawabnya.
9 Ilmu Online yg Membuatmu Makin Tajir dan Kaya. Pelajari Sekarang.
Related Posts
Pelajaran Bisnis dari Mas Sandiaga UnoStrategi Melawan Dominasi American Brand : Starbucks, Mc Donalds dan KFCRanking 10 Perusahaan Terbesar di Dunia tahun 2012
919
102K
104K
This entry was posted in Business STRATEGY and tagged Kaskus, Pelajaran Bisnis, Sevel.
Post navigation
82 comments on “Pelajaran Bisnis dari Kisah Kejatuhan Sevel dan Kaskus”
Bagi para pelaku usaha eksisting, perubahan eksternal yang terjadi perlu dideteksi lebih awal, sehingga mereka dapat mengambil langkah antisipasi terhadap perubahan produk atau layananan yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan market.
Jaman skarang bukan yg BESAR mengalahkan yg KECIL. Tetapi yang CEPAT mengalahkan yg LAMBAT..
Terus belajar supaya kita tetap RELEVAN di tengah2 perubahan yg kian cepat..
http://www.SonyTrade.com
Blog Belajar Trading SAHAM & FOREX TERBAIK
Terkadang seperti yg diatas, kedeteksi dr awal mungkin udah tp tetap merasa paling dicintai makanya gak sadang
MAS MUKLAS
Saya salut sekali terhadap Indomart dan alfamart yang semakin menggurita. Strategi yang dipilih ciamik karena hanya menambah outlet premium (yg meniru gaya sevel) ditempat-tempat tertentu saja. Untuk outlet yg tidak berada di tempat strategis, mereka hanya fokus di toko modernnya saja.
Bener juga, indomar*t ada kan ya yg model check point dmn fitur2nya mirip sevel, tp ya hanya di lokasi2 premium saja…
Harga di beberapa store juga beda deh, tergantung lokasi store tsb, semakin strategis biasanya harganya lbh mahal drpd yg tidak
MAI ZA
Indahnya sebuah kompetisi menghadirkan enovasi. Bagi yang tidak siap dengan produk baru, siap-siap bakal kolaps. Kompetitor terus mengintai.
Sevel menang di hits aj saat itu.. Pdhl y g ad bedanya sm minimarket yg lain. Bnyk harapan slh plan
Kaskus sejak ndak dipgang andre darwis n ken dean rasanya udh kehilangan taste ny. Saya main kaskus 5 taun, bgtu inovasi kaskus mlh bkin g nyaman jd ny out.
Sekarang nyoba aktif ngaskus nmun terbtas jd SR
2 pelajaran berharga yg wajib dihayati
Maknyuss
Iya betul juga ya pak…
Grup djarum sebagai pemilik baru nampaknya gak terlalu mengenal karakter user kaskus, jadinya maksain inovasi yg bikin user lama jadi nggak betah..
sayang banget
TAMA
wah baru tahu aku kl ternyata kaskus ga dipegang mimin darwis lagi…
sejak update yg keberapa ya, aku lupa… pokoknya taste kaskus udah berubah banget… maka sejak itu pula aku udah ga akses kaskus se intense dulu… selain jabatan di kantor udah bikin waktu luang berkurang…
padahal kaskus sebagai forum dulu sukses banget…. tapi seperti halnya innovator lain, mereka terlalu pede dengan member/fans eksisting sehingga minim perubahan yg bikin member betah n menambah member baru… sekalinya ada perubahan malah bikin ga nyaman
sayang banget
seandainya kaskus mau diakusisi yahoo sejak dulu (yang konon nilainya bisa untuk membeli pulau bali) … mungkin… pemilinya sekarang bisa menciptakan startup baru … yang tersa maknyus
ORATO
Yahoo sdh bangkrut om.. malah lebih parah kalo kaskus diambil alih yahoo.. ikutan colaps juga
Circle K di Bali tidak hanya ramai di daerah destinasi turis. Di dalam kota banyak Circle K bertebaran dan tetap hidup. Walau menjual premium produk. Ntah kenapa masih bisa bertahan dari gempuran Indomart / Alfamart yang juga ada di Bali.
renyah tulisan di pagi hari
ARIEFF
Pelajaran mengenai jatuhnya sevel cukup menarik untuk disimak sebagai pelajaran, namun sebagai seorang “kaskuser” saya merasa tergelitik untuk ikut berkomentar. Semua yang mas Yod jelaskan pada artikel diatas tidak terlalu menjadi perhatian saya sebagai seorang kaskuser, maksudnya pada saat kaskus mulai “berubah” saya tidak memperhatikan dan tidak memahami faktor2 tersebut di atas. Yang menurut saya menjadi awal menurunnya trafik kaskus adalah “ulah” mereka sendiri yang tidak mau mendengarkan keluhan kaskuser sejati (penghuni kaskus yang mempunyai id kaskus karena benar2 cinta kaskus, bukan junkers dan semacamnya) terhadap tampilan baru yang berubah namun mengecewakan dan membuat jadi tidak nyaman.
Ibarat sebuah terminal yang direnovasi, namun bukannya lebih bagus dan nyaman malah sebaliknya sehingga akhirnya para penumpang enggan/malas untuk memasuki terminal tersebut. Hal tersebut lah yang saya rasakan sebagai kaskuser “lawas”. Selain hal tersebut, hal-hal fundamental yang jadi prinsip kaskus pada awal masa jayanya banyak yang mulai dilanggar (mulai ada iklan politik, dsbnya). Dibelinya saham kaskus oleh “Djarum” membuat sebuah thread yang sangat bagus yang berisi tentang bahaya merokok TIDAK PERNAH jadi Hot Thread, kaskus tidak lagi objektif dan ‘milik’ kaskuser melainkan kaskus menjadi ‘milik’ pemilik saham yang konten Hot Threadnya jadi “semau mereka”.
FJB yang dulu sempat menjadi “Sudah cek FJB belum?”nya Tokopedia pun, tak kalah mengenaskan karena tampilannya dirubah sehingga para penggemarnya jadi malas berkunjung dan buka lapak disana. Seorang kaskuser sejati pasti merasakan pada era dimana jualan online mulai naik daun, mereka akan mengecek terlebih dahulu sesuatu yang mereka ingin beli di FJB, bisa cari yang paling murah dan “recommended seller”. Dengan sistem rekber-nya, yang jadi sistem andalan terpercaya.
Andai saja saat itu mereka mau mendengarkan keluhan kaskuser untuk mengembalikan tampilan sesuai kemauan kaskuser sejati-nya, mungkin tidak akan seperti sekarang..
saya inget sekali dulu pas jaman kuliah bayar SPP dan ‘operasional’ kuliah dari FJB kaskus.
Full time jualan di FJB kaskus dan tidak menyambi untuk kerja lainnya.
Saat sekarang ini Thread jualan saya udah tinggal prasasti, akibat jumlah buyer darisana yg terus-terusan sepi
AJI
betul nih, dulu ane jg hampir selalu buka fjb kalo mau nyari barang apa gitu…
sekarang udah nggak pernah buka fjb, sepi, apalagi kemarin banyak rekber populer yg tumbang nilep duit member tanpa ada kelanjutannya, jd males ngaskus lagi dah…
Saya setuju ama ini, user kaskus ini sebenernua stakeholder juga, bukan sekedar user or customer…
Apalagi ini kan community based gt… Ini mirip ama olx beberapa bulan lalu, tampilannua ga user friendly, akhirnya banyak yg protes dan untungnya mereka mau ngedengrin dan switch ke interface lama
Artikel yang inspiratif. Bisnis saat ini tidak bisa hanya mengandalkan kejayaan masa lalu. Bahkan kesuksesan masa lalu bisa menjadi beban untuk menyesuaikan dengan tuntutan bisnis saat ini.
Bagaimana perusahaan dikembangkan dengan karakter yang adaptif, adalah tantangan agar bisa survive.
Tulisan mas yodia sangat renyah dan mudah dibaca, hal yang menjadi ciri khas nya adalah kata ” KOENTJI “
Inspiratif yang renyah di pagi hari.
Saya sendiri bertanya-tanya ada apa pendiri kaskus meninggalkan kaskus?
Setelah sekian lama saya mampir lagi ke blog legendaris ini.
Saya sendiri kurang tau tentang sevel, maklum di sini jarang sekali ada sevel.
Tapi yang saya cukup perhatikan adalah Kaskus.
Semenjak penampilan Kaskus berubah, banyak perubahan2 lainnya yang muncul secara cepat yang saya gak bisa ikuti.
Selain itu, saat ini HT dipenuhi dengan thread2 gak jelas yang asal buat dan copas.
sevel memang dulunya asik buat nongkrong dan buat janjian ketemu klien.
tp sekarang sudah tutup.
ngenes juga dengernya
Selalu suka dengan tulisan mas yodia. Analisisnya mendalam khas seorang ahli manajemen.
Dulu awal2 kaskus hits banget, terutama FJB nya, tp semenjak berubah fitur dan tampilam jadi kurang enak, akhirnya saya beralih ke marketplace
sayang ya kaskus… pdhl kaskus banyak moderator2 yang cinta dan setia pada kaskus kala itu… coba dengarkan user dan momod2 tsb masukan dan sarannya…
Kunci inovasi yang berhasil ada pada pemetaan, baik pemetaan dalam diri keunggulan dan kelemahan dari perusahaan, juga pemetaan terhadap pelanggan dan kondisi kekinian.
Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua, para creativepreneur.
—
Fachmy Casofa
Penulis Biografi best-seller BJ Habibie berjudul: Habibie, Tak Boleh Lelah dan Kalah!
Benner sekali, Inovasi Inovasi harus mencakup keduanya…TEPAT SASARAN DAN dimulai pada WAKTU YANG TEPAT.
Ulasan yang sangat bagus
Share ah…
SAN
kaskus… ah sayang banget kaskus skrg udh gak nyaman bwt ditinggali. Meskipun bukan kaskuser yg aktif komen atau share, tp sy cukup setia jd silent reader di sana semenjak sekitar 2009an (awal gabung member). Sekitar 1-2 tahun lalu mungkin yah (atau lebih?), sy udah gak nyaman disana, rasanya webnya makin berat, makin sepi, makin banyak iklan, makin ga seru aja disana. Tentang fjb-nya, wah sejujurnya ini yg disayangkan bgt dr kaskus. Dulu sblm ada tokped dkk, sy penggemar berat fjb, belanja online mostly di FJB, dari ipad ampe DVD blank, tp krna marketplace lain inovasinya lebih bagus, perlahan sy berpaling dr FJB. Yah mau gimana lagi, tampilan, kemudahan memilih barang dkk, udh kalah ama pesaingnya. Mudah2an bisa bangkit dan digemari lagi oleh para kaskuser…
btw pak yodha, seperti biasa ulasannya selalu maknyus top markotop
AGNES
Iya. Betul banget. Jaman dulu kalau mau cari barang tinggal cek di kaskus. Mau barang tinggal post nnt bnyk yg kontek. Pokoknya di fjb semua ada dn harga ok tentunya. Tpi lama2, pembeli makin sepi, penjual jg makin sepi. Baru aj bbrp minggu lalu uninstall app fjb kaskus. ????. Ud gt web nya ndiri makin lama makin gajebo dan full…
Sebagai kaskuser sejak 2009 memang patut disayangkan karena kaskus kian terpuruk trafiknya. Banyak thread yang hilang sejak tampilannya berubah….
RIDO
Kaskus telat mengambil alih fjb nya untuk membuka rekber resmi kaskus. Kasus rekber pandahitam yang membawa kabur uang kaskuser menurut saya jadi last blow yang bikin fjb KO diantara marketplace lainnya. Kepercayaan turun drastis.
WADIYO @BLOG MANAJEMEN KEUANGAN
Selalu menarik, renyah, menginspirasi dan jozz markojozz pembahasan tentang bisnis, apalagi diulas secara renyah oleh pakarnya, “jan maknyuss tenan”
BERINOVASI ATAU MATI…
mungkin ini sepenggal kalimat yang pas untuk menggambarkan deretan kejatuhan dari berbagai brand bisnis.
so, sebelum bisnis BANGKRUT, cek kembali, apakah sudah menerapkan sistem keuangan yang tepat dan akurat? apakah sudah mengimplementasikan SOP yang pas dengan proses bisnis kita?
lalu, gimana cara buat sistem keuangan dan SOP Akuntansi Keuangannya ya?
silahkan kunjungi http://manajemenkeuangan.net/
Apa nunggu BANGKRUT atau WAFAT dulu sebelum menerapkan sistem keuangan dan SOP yang baik?
Terima kasih Kang Yodh…
Salam sukses penuh keberkahan…
Artikel yang mencerahkan! Setuju sekali dengan High Cost Innovation yang malah menjadi blunder.
Dan tentang dilema sang inovator, seringkali menyadari kesalahannya justru ketika dana yang dimilikinya telah habis..
VAN ADRIAN
Sevel. Ada 1 sih yang bener2 ngebunuh omsetnya. Pelarangan Alkohol kelas A (Beer, mix-max) yang bikin sales anjlok banget.
Gue SA (Kasir) disitu ngerasa bener penurunan omsetnya pas ga ada beer. Omset per hari bisa cuma 1/4 dari sebelum peraturan itu.
ERROL
Saya rasa kejatuhan sevel terasa pas dilarangnya miras dijual khususnya bir dingin
Kalo kaskus sudah mulai sepi pas diblocknya forum dewasa 17++
sekarang jamannya ikan kecil (minimarket) makan ikan besar (hypermarket)
Tulisan ini mengingatkan saya kepada pasar di mana saya tinggal sekarang ini, Mempawah.
Sebuah daerah kecil, ibukota kabupaten di kalbar. di pasar ini tidak ada gadget yang mahal. paling mahal smartphone yang di jual disini adalah 1.5 jutaan. Begitu juga sepatu dan pakaian. Bagi yang ingin membeli lebih mahal atau bermerk bisa pergi ke kota Pontianak.
Intinya, pasar disini melihat pangsa pasar atau kemampuan buyer. dan tentu saja, mereka tetap bisa hidup, walo dengan stok yang terbatas.
tulisan bagus
Malam. Saya baca artikelnya. Datanya apakah akurat. Kok saya denger permasalahan sevel bukan karena kualitas ataupun anak muda nongkrong berjam jam yang membuat merugi. Tapi karena sevelnya nakal masalah perijinan dan tidak membayarkan kewajibannya ke negara selama bertahun pendiriannya.
Dan saya denger jual beli dengan pokhand karena nilai ga sesuai dari kedua pihak dan perubahan nama dari sevel ya supaya sesuai dengan waralaba dari pokhand? Ayo sumber datanya.
Kaskus, kalau liat dari sejarahnya kaskus berdiri bukan karena FJB setau saya tapi tempat sharing informasi dan akhir di biat kanal FJB karena banyak yang potensial dari sharing informasi. Dan komunitas kaskus masih aktif baik online dan offline. Ayo…. sumber datanya.
Cuma share aja, jangan sampe pada terjerumus. Masukin sumber data informasinya donk mas supaya pembaca tau.
Thanks mas penulis
Lebih bnyak k opini pribadi penulis ini tanpa data yg jelas yg penting alur bahasanya ngalir jadi keliatan wow. Padahal y cuma luar2 aja yg di ulas
MATEUS
Sevel wajar klo bangkrut. Harga premium, tapi kebanyakan gerainya jorok, berantakan, wc bau nya ampun-ampun. Please deh, yg namanya harga premium, fasilitas jg harus premium dong.
Kaskus sepi jg wajar, ga pernah lg minta input dari user nya. Politis dan juga semaunya. Sy sudah kenal kaskus dari jaman kaskus masih jd situs sharing bok*p hahahaha. Sampai akhirnya pikiran sy terbuka semakin luas karena membaca banyak artikel bermutu di kaskus. Sekarang cukup jualan aja. Hmmm, what a nice old days
Sebagai kaskuser sejak 2007 ane juga tergolong yang kecewa dengan penurunan yang dialami Kaskus.
Beberapa hal menjadi penyebabnya, ketidakmampuan mengadakan jasa rekber yang terpercaya dan tanggap, tampilan web yang makin berat, ketidakberdayaannya menghadapi para spammer dan flammer.
Meski sudah diakuisisi oleh Djarum dan mengadakan renovasi kantor fisik. Tapi yang saya rasa manajemen Kaskus hanya sekedar sibuk memoles tampilan dan berusaha keras tetap memperlihatkan dirinya sebagai forum terbesar di Indonesia (kala itu). Tanpa mau mendengar apa kebutuhan dan keluhan para usernya.
AGNES
Sebagai almamater dr kampus yg di sekitar lokasinya ada indomaret point, alfamart point, indomaret, alfamart, sevel dan ceriamart. Jujur sbgai mahasiswi yg styp hari bs beli 1-2botol aqua saat ngampus, waktu itu sy ndiri jg prefer jln lebih bnyk bbrp langkah utk beli aqua di indomaret atau alfa aj, krn di sevel lbh mahal 1-2rb, bhkn utk smw produk. Buat anak kampus tentu beban. Yg ada sevel merugi, krn pada beli chiki 1 bungkus aj ud gt ambil saus keju bertumpuk-tumpuk.
tulisan yang bagus dengan tema yang menarik.
Pas baca tentang kaskus jadi ingat dengan yahoo yang akhirnya tumbang.
Akankah Kaskus akan bernasib sama dengan yahoo?
Di Jepang sana sevel tidak pakai tempat nongkrong, ramainya dipagi hari waktu para pegawai baru turun dari kereta utk beli sarapan atau bento.
Saya termasuk member+user kaskus yang hampir jarang banget buka kaskus.
Entah kenapa, mungkin salah satunya ya tadi. Rasanya yang beda dan kurang enak
Mantab, bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan terobosan baru sy tdk ketinggalan.
wah baru tahu kalo kaskus mulai termehek-mehek. padahal saya salah satu pengguna kaskus.
memang benar sih mas, kaskus terlalu menikmati zona nyaman jadi wajar tergilas saat ini atau dikemudia hari.
KOKO "RESTO HEALTH CHECK"
Begini..,
Sevel itu core business nya convenience store. Masuk Indonesia krn “sesuatu hal” harus berubah konsep menjadi convenience + resto.
Nah, franchisor sangat kredibel di core business nya yaitu convenience store, sedangkan konsep “resto” nya sebagai tambahan inovasi (yg kepaksa) harus dikembangkan sendiri oleh operator/franchisee lokal. Disinilah titik kelemahannya, karena franchisee Indonesia blom punya reputasi dan pengetahuan yg mumpuni untuk menjalankan resto yang bergabung dgn convenience store.
Perlu riset dulu utk membuat konsep yg sustainable spt itu. Kalau tidak ya hanya trial & error…, yg ternyata emang banyak error nya.
Sebetulnya pertanyaan yg mendasar pada franchisee sevel disini adalah: “mana yang anda fokuskan sebagai sales & profit generator: convenience business or resto business?”
Kasus yang mirip sevel ini sedang terjadi di dunia book store/toko buku…, nah pertanyaan yg sama harus dijawab para pemiliknya… kalau jawabannya keliru.., tinggal tunggu waktu kejatuhannya…
Let’s see
Koko Hadiono [resto health check]
MIKEMUIR
kesalahan terbesar kaskus adalah, memisahkan forum dengan fjb dan menghilangkan fitur user untuk memasukkan image/gambar di thread jualan… kl mau jd toko online ya buat seperti yg lain, itu kan thread dan orang bs berkomunikasi di dalamnya, bs jg cek testi dan komen2 orang yg sudah pernah transaksi atau hanya lewat, dari situ user yg lain bs tau reputasi yg jual..
ini hanya opini pribadi saja, pokoknya semenjak kaskus jd begitu sy mulai males, belanja atau berdagang disana
IBRAHIM AZIZ SUTANSYAH
Padahal sempat berharap kalau Gundam edisi Sevel bakal dijual eksklusif disitu beserta alat rakit.
Jadi bisa rakit Gundam sambil cemal-cemil seperti di Sevel Jepang.
Terlepas dari jenis jajanannya ya, gimmick lain juga bisa jadi pendekatan.
bisa jadi daya tarik yang lebih tepat sasaran kalau direalisasikan, karena hobby rakitan/Gundam terhitung mahal, .pengunjung juga kemungkinan lebih siap dengan harga sajian Sevel yang “Premium” ala Resto itu.
Terima Kasih artikelnya sangat bermanfaat. . .
BECKS
Mau nambahin pak, menurut pengalaman saya beberapa kali ke sevel, pengaruh penurunan penjualan sevel juga disebabkan peraturan permendag mengenai alkohol (terutama bir) yang dilarang dijual di mini market, rata rata anak muda yang ke sevel akan nongkrong dengan mengkonsumsi bir.. rata rata mereka bisa lama bertahan dan beberapa kali membeli snack bahkan makanan berat, saat bir dibatasi yang ada hanya kopi, sedangkan untuk kopi banyak sekali saingan sevel yang lebih cozy, sebutlah starbucks, coffeebean dll.. dan jarang sekali anak muda yang ngopi instant hanya untuk ngumpul.. kalaupun ada tidak akan mengambil waktu yang lama, which is makanan yang diambil juga tidak banyak, industri ini tidak berlaku di circle k bali, dimana ada perda yang membolehkan bir di mini market (dengan tambahan cukai)
sudah tak aktif lagi kaskus sejak 3-4thn lalu…
dlu orang sibuk posting untuk ngejar ISO, sayang skrg ISO bgtu mudah dijual belikan jadi mengurangi hasrat, lalu perubahan UI yg tiba-tiba membuat orang kabur, belum lagi iklan yang terlalu masiv bkin org males
jaman berubah, pasar berubah..
Sangat disayangkan para legend bertumbangan. Memang bener seperti yang dikatakan pak Yodhia kalau mereka menjadi rabun oleh karena terlalu bangga dengan produk mereka sehingga menutup mata mereka untuk dunia luar.
Inovasi tepat guna! Itulah yang harus selalu dijunjung di jaman yang serba tekhnologi sekarang ini.
Perubahan signifikan di bidang teknologi memang menuntut pebisnis untuk terus berinovasi dan menyelaraskan strategi bisnisnya agar tepat sasaran.
Perubahan signifikan di bidang teknologi memang menuntut pebisnis untuk terus berinovasi dan menyelaraskan strategi bisnisnya agar tepat sasaran.
GUNAWAN
Sejalan dengan fotografer.net semakin jarang yang upload..
Sevel itu awalnya masuk indonesia dengan semangat berkompetisi dengan indomaret alfamart, namun sayang ternyata ijinnya bermasalah, emang pemerintah Indonesia nya aja yang sepertinya membuat kebijakan itu untuk melindungi bisnis lokal, kan brand indomaret dan alfamart adalah brand lokal, sementara sevel adalah import.
Jadi sevel terpaksa harus ga boleh mengambil segmen yang sama dengan indomaret dan alfamart. Sevel di Indonesia mungkin paling beda dibandingkan sevel di negara lain, contoh paling deket liat aja ke Singapura, mana ada sevel dengan kursi-kursi meja begitu.
Dan penataan kursi meja sevel di Indonesia, jauh dari kesan nyaman, jadi kayak asal aja sewa tempat, bisnis resto nya ga digarap baik-baik. Jadi mereka dipaksa utk berbeda, namun gagal.
Seandainya mereka boleh menjalankan bisnis dengan segmen yang sama dengan indomaret dan alfamart, mungkin lain cerita, gerainya bisa menggurita kemana-mana.
Alfamart kan katanya buka franchise tuh ke Thailand ya, coba aja liat, mungkin berita bangkrut nya di negara sana, beberapa tahun lg akan kita dengar.
Salah satu penyebab kaskus jatuh karena banyaknya konten2 yg copas dari berbagai blog dan website, para konten kreator yg original kurang begitu dihargai disana (cendol dikaskus buat apa? ga bisa dimakan juga).
Belum lagi FJB terkesan menyontek marketplace ala tokopedia/bukalapak dan dulu rekber nya sempat bermasalah.
Iya bener, saya dari dulu berharap2 FJB Kaskus itu bisa transform seperti marketplace BL / Toped, semua resource sudah ada, base user, sistem escrow (wlwpun dihandle masing2 person) dll..
Lambat inovasi, org2 seperti sayapun sudah terlanjur nyaman dengan BL dan sejenisnya.
ANTO
saya yg ga suka dari kaskus tu perubahan tampilan UI nya. harusnya tetep dipertahankan pake tampilan lama aja. ga perlu ngikutin tren2 kekinian. buktinya banyak tuh forum2 serupa di luar negeri yg tampilannya bertahun2 sampe sekarang ga berubah.
kalo FJB, kaskus telat ngerespon marketplace lain dgn rekber official macem toped/BL. kaskus masih percaya sama rekber unofficial yg ternyata bermasalah. akhirnya FJB kaskus lah yg kena getahnya.
ROVALLGIO
Padahal kaskus kalau dulu serius di FJB nya bisa menjadi raksasa macam tokopedia dan buka lapak sekarang.
Inovasi kaskus cenderung pelan dan mungkin terlalu nyaman dengan kondisi yang ada. Tanpa sadar inovasi diperlukan
FAISAL SUKMA
Ulasan yang menarik dari Mas Yod mengenai kedua bisnis diatas, apalagi soal Kaskus, saya jadi pengen juga ngasih komen sebagai Kaskuser angkatan lama yang cinta banget ngaskus. Menurut saya, di awal maraknya internet di Indonesia, Kaskus bisa dibilang jadi salah satu pelopor karena pada saat itu dia jadi pemain tunggal di lini komunitas, disaat mungkin situs2 lain yang sejenis untuk tuker info atau sharing belum ada. Jelas dia jadi pelopor digital saat itu, forumnya ramai, traffic tinggi tentunya. Tapi beberapa tahun belakangan seiring perkembangan digital yang makinan pesat, Kaskus kayaknya sadar dan keliatan berusaha untuk memperbaiki forum sama FJB yang jadi produk utama. Cuma memang gak bisa dipungkirin juga kalau makin lama ibarat potongan kue di industri digital, sekarang banyak dibagi ke situs2 lainnya yang bertumbuhan, otomatis imbasnya adalah kestagnanan dari traffic kaskus itu sendiri.
Kalo FJB Kaskus telat inovasi produknya, iya, walaupun sekarang udah ada beberapa perubahan, mulai dari tampilannya, dulu cuma bisa COD trus sekarang udah ada sistem pembayaran rekber sendiri. tapi ya FJB masih kalah karena mereka gak subsidi harga, gak ngasih cicilan, gak tebar promo dimana2. Kaskus masih ngandelin pertumbuhan secara organik yang udah jadi ciri khas mereka, sementara mungkin e-commerce lain lebih banyak “bakar duit” (kalo bahasanya startup sekarang sih) buat ngencengin promo yang bisa diliat dimana aja, pas di jalan, nonton TV, atau lagi buka Youtube pun. Sebenernya ini bisa jadi buah simalakama sih buat kaskus, tapi menurut saya menarik juga buat kita liat kedepan berapa lama e-commerce lainnya itu bisa bertahan “bakar duit” untuk menggaet customer lewat promo gila2an, diskon, subsidi, kasih gratisan dll.
Innovator’s dilemma yang disebut Mas Yod ada benernya juga. Saya sempet ikutin gimana hebohya di forum saat akhirnya Kaskus mutusin buat ngerubah tampilan FJB, tapi user sendiri pengennya Kaskus ‘mempertahankan’ ciri khasnya. Tapi di sisi lain kalo Kaskus ngikutin maunya user untuk gak berubah, kesannya kok cinta banget sama produknya dan gak mau terbuka sama perubahan. Lagi2 dilematis menurut saya, karena buat situs sebesar dan sekompleks kaskus pasti akan sulit untuk berubah, kalo iya pun harus satu2, nyesuaiin perkembangan tren dengan kebutuhan, habit & karakteristik user. Mungkin itu juga kenapa sekarang tampilan homepagenya berubah jadi lebih dinamis, penuh image, trus ada video juga. Lewat hal kayak gini mereka keliatan berusaha maintain kaskuser2 lama sekaligus ngegrab anak-anak muda sekarang yang habit internetannya udah beda.
Kalo diliat lagi, PR banget buat Kaskus sebenernya untuk cari jalan tengah dan langkah yang diterima oleh semua usernya yang besar banget jumlahnya. Mereka mungkin berusaha maintain kemauan Kaskuser2 lama, tapi di sisi lain mereka juga pasti usaha untuk ngegrab anak-anak muda sekarang yang habit internetannya dan kesukaannya beda sama anak-anak lama. Sehingga inovasi yang dilakukan pasti gak bisa memuaskan semua pihak.
Ini sih cuma pantauan saya aja ya sebagai Kaskuser yang sampe sekarang masih ngaskus tapi lebih ke SR. Masih berharap kalo kaskus bakalan bangkit lagi dan jadi situs seru buat anak2 lama ataupun yang baru2.
dibeli untuk dibikin mati
Inovasi juga bisa membuat bangkrut ya dan mengikuti perkembangan zaman juga penting, thanks
sayang banget kaskus bisa gitu ya,, kurang inovasi, harus mengikuti perkembangan, lena sedikit kolaps
kaskus tambah ancur semenjak isinya pro ahok gan.
muak ane bacanya
Kaskus tumbang gara2 ga ada lagi trit BB17++.. padahal itu yang bikin rame, yakan?
Dulu cari keyword toge udah dapet gambar maknyus, skarang yang nongol toge beneran.
KASMAN
Inovasi sangat penting dan sdh harus bagian dr strategi. namun sy kurang setuju kalau sampai creative destructive. Mungkin beda segmen dgn toyota, tak satu pun produk yg dia “bunuh”, semua produk lawas nya tetap jaya sampai sekarang. Sebut sj kijang dan landcuriser. Belajar dr toyota mereka loyal ke pelanggan. Jdi loyalitas ke pelanggan melalui inovasi mewujudkan kebutuhan pelanggan yg selalu berubah jd bagian yg penting.
Sekarang kan kaskus sudah membuat aplikasi sendiri jadinya banyak yang pindah ke aplikasinya dari pada ke web alasannya terlihat lebih sederhana dan menarik
CROSSBONE
Ka*Kus terlalu segmented sih. Saya udah kritik dulu waktu masih berjaya dimana msh ada thread yg sengaja dibuat “panas”, contohnya di thread sepakbola. Klo mau segmented jgn ngaku meng-Indonesia. Muak jadinya… Shame on you ka*Kus!!!
KENT
Perbedaan nya…
Alfa dan indomaret adalah franchise….
Sedangkan sevel tidak.
Cashflow yg kurang baik dengan capital yg besar tidak sebanding….
Mereka tujuan nya menggoreng Brand supaya ada yg invest.
Hal yg sangat riskan.
Itu saja….
SP
Saya komen gk pernah unsur Sara,gk pernah kasar, hanya kritis aja diblock. karena ketika dilaporin orang langsung diblok aja tanpa klarifikasi dulu. Makanya males main k*skus.
s*v*l gk ada yg menarik dari makanannya dan gk inovatif. Karena gk ada org indo dateng ke tmpt market cma bela2in mao makan hotdog.
Dan jg gk fresh mkananya, temen saya prnh cerita ke S*v*l di sunter beli paket nasi yang nama paketnya P*duka, nasi dan ayam potong. makan gk abis trus dia bawa pulang di kasih ke peliharaan doggy nya gk mau makan.
Kalo faktor lain jg karena bir dah gk boleh penjualannya turun jg tuh dia.
kalo St*rbucks varian banyak, orang Indo demen ngopi pula dan yg manis2 jadi pas walaupun mahal.
Maaf, Anda yakin penyebabnya dua hal itu?
Saya tidak membaca ada data dengan sumber yang jelas yang mendukung dua kesimpulan itu. Karena tanpa data, maka saya membacanya dua kesimpulan itu hanya berdasar observasi dari luar belaka.
Jika memang ada datanya, mohon dibagikan yah.
Kita perlu hati-hati, jangan sampai memecahkan masalah yang salah.
Kaskus udah beda bgt ama yg dulu.
Dulu d lounge bisa tanya2, bisa lucu2an skarang malah main delet aja.
Dulu kontent bnyak yg original, skarang 95% copas tok.
Apalagi fjb, dulu katanya bkalan bantu sampai kelar kasus penipuan rekber blackpanda. Tau2nya dah dibiarin aja.
Banyak hikmah yang bisa diambil dari artikel dan komentar ini.
Salah satu yang paling mengena adalah life cycle produk zaman sekarang itu pendek.
RANGGA
Berbicara tentang kejatuhan sevel, kesalahan management dalam membangun. Konsep yg ditawarkan menarik, ingin dekat dgn masy, sehingga dibuat sebanyak mungkin. Tapi itu yang malah menjatuhkan. Biaya operasional 1 outlet yang biasanya bisa di cover apabila per area hanya ada 1 outlet, skrg terbagi menjadi beberapa outlet yang padahal jumlah customer nya hanya tarik-tarikan.
Terlalu menawarkan kenyamanan juga tanpa memikirkan dampaknya, customer dimanjakan dgn fasilitas wifi, spot charging, dll yang bikin betah, tp gak memikirkan rotasi customernya, jadi terkesan “penuh” terus.
Service nya juga, makin lama pelayanannya jg kurang, entah krn pribadi karyawannya, atau memang krn kurangnya pembekalan masa training, yang jelas tidak lagi customer oriented.
Yah, gimanapun tempat ini(sevel) udah ngsh lumayan banyak pelajaran buat saya krn pernah menjadi bagian didalamnya, jadi sedikit banyak saya bs komentar dr sudut pandang orang divisi operasionalnya.
saat orang-orang yang bekerja dengan passion (seperti Ken) digantikan dengan orang2 business oriented (yang membeli kaskus) maka katakan selamat tinggal pada inovasi
ANDRI
Dan saya pun mulai meninggalkan Kaskus. Disamping sudah jenuh, tidak ada inovasi baru dari Kaskus. Dulu waktu Jaya pelitnya ga ketulungan sama Moderator dan Regional Leader. Sekarang baru deh baik-baikin. Terlambat sudah, kau katakan padaku *sambil nyanyi*
MYASA
Di kampung saya tdk ada sevel
Tapi sevel sangat berjasa pas saya harus begadang ngerjakan disertasi,waktu itu kebetulan di jakarta agak lama & akomodasi yg tersedia tidak mendukung utk itu..
Baru2 ini mampir lagi ke sevel Hayam wuruk, sdh sepi & barangnya nggak lengkap seperti dulu lagi..
Mungkin kita hrs merelakan sevel pergi..
Tapi pebisnis sejati tidak akan lari..mereka hanya sembunyi…(harapan..)
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
NAME *
EMAIL *
WEBSITE
COMMENT
MAN BEHIND THE BLOG
Pengelola blog ini adalah Yodhia Antariksa, msc in hr management.
~
Di-update tiap Senin pagi, blog ini menghidangkan sajian maknyus tentang strategi bisnis, karir, entrepreneurship, dan management skills.
~
Blog Strategi + Manajemen dinobatkan sebagai Blog Bisnis Terbaik No. 1 se-Indonesia dalam Pesta Blogger Indonesia 2010.
CATEGORIES
Business STRATEGYBusiness VIDEOEntrepreneurSHIPHuman CAPITALManagement BOOKSManagement SKILLSPersonal MONEYPowerpoint PRESENTATIONZona ADVERTORIAL
RECENT POSTS
Pelajaran Bisnis dari Kisah Kejatuhan Sevel dan KaskusKenapa Layanan Facebook Terancam akan Diblokir dan Ditutup di Indonesia?5 Tips Simpel dan Ampuh untuk Menjaga Ketajaman Otak Anda2 Teori Sosiologis yang Menjelaskan Kenapa Penghasilan Anda Tetap StagnanKenapa Layanan Online Travel Traveloka Makin Melesat?
FREE EBOOK
GRATIS - Dapatkan 5 Ebook Dahsyat tentang Motivasi, Karir, Bisnis dan Financial Freedom DISINI.
we respect your privacy and take protecting it seriously
SEARCH
KURSUS ONLINE
© Blog Strategi + Manajemen
ShareThis Copy and Paste
- See more at: http://strategimanajemen.net/2017/06/19/pelajaran-bisnis-dari-kisah-kejatuhan-sevel-dan-kaskus/#sthash.U7uZR3OH.dpuf
6 Comments:
Your Post is very useful, I am truly happy to post slot games at mgm national harbor my note on this blog. It helped me with an ocean of awareness so I really consider you will do much better in the future.
Hi there, I just wanted to say thanks for this scr888 apk informative post, can you please allow me to post it on my blog
I love this cute image and the colours 3win8 download link are so wonderful!
I wanted to thank you for this great blog! I really mega888 game list enjoying every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff you post.
ALL DONE AC MAINTENANCE COMPANY in Dubai Branch has proven that they need the knowledge and skills to diagnose the basis explanation for problems in your home and therefore the ability to supply solutions to repair them right the primary time.
Sex is all we want in our lives to remain happy. Sexual satisfaction is something we should never compromise with.
https://www.nightqueenspa.com/
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home