Saturday, August 5, 2017

Bangkrutnya nyonya meneer : innovate or die

Coba kita intip sekilas kinerja Sido Muncul tahun 2016:
Segmen Jamu Herbal dan Suplemen menjadi kontributor utama penjualan Sido Muncul. Jamu Herbal menyumbang 59% dari total penjualan. Kontribusi terbesar penjualan pada segmen ini tetap disumbangkan oleh produk Tolak Angin Cair sebagai produk unggulan. Sido Muncul tetap merupakan pemimpin pasar pada kategori produk obat herbal masuk angin.

Segmen Makanan dan Minuman memberikan kontribusi sebesar 38% atas total pendapatan walaupun pada tahun 2016 penjualan Segmen Makanan dan Minuman turun 3,4% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena penurunan pada produk minuman energi Kuku Bima Ener-G yang masih menjadi kontributor terbesar pendapatan segmen ini. Meskipun demikian, Kuku Bima Ener-G masih merupakan pemimpin pasar pada kategori minuman energi serbuk. Produk minuman lainnya juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan pada segmen ini.

Total penjualan naik 15,5% dari Rp2,22 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp2,56 triliun. Peningkatan pendapatan terutama berasal dari segmen Jamu Herbal dan Suplemen yang naik 32,6%, dari Rp1,14 triliun di tahun 2015 menjadi Rp1,52 triliun. Kontribusi terbesar pada segmen ini disumbang oleh kelompok produk Tolak Angin Cair.

Segmen Makanan dan Minuman mengalami sedikit penurunan dikarenakan masih ketatnya kompetisi di industri minuman energi serbuk. Pada segmen ini penjualan turun 3,4% dari 996,8 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp963,2 miliar. Beberapa produk minuman dalam kategori ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan sehingga mampu menahan laju penurunan minuman energi di tahun 2016.

Kompetitor utama Tolak Angin adalah Antangin produksi PT Deltomed Laboratories yang telah lama bertempur di pasar. Kemudian hadir Bejo Bintang Toedjoe Masuk Angin dari PT Bintang Toedjoe. Sebelumnya, produk ini bernama Bintangin, tetapi dirasa kurang nendang, akhirnya menggunakan nama besar Bintang Toedjoe agar direspons pasar. Belakangan muncul produk baru yang juga sudah memiliki nama besar, yaitu Antimo Herbal dari PT Phapros Tbk. Pemain lain yang sudah memasarkan obat herbal masuk angin ini, PT Jamu Jago melalui merek Buyung Upik Masuk Angin (BUMA).

Kesimpulannya, industri jamu besar sebenarnya tidak berkompetisi di produk2 klasik yang walaupun tetap diproduksi tapi tidak menjadi produk unggulan. Sementara Nyonya Meneer masih berkutat di produk2 yang bermain di segmen sempit seperti minyak telon, jamu habis bersalin, Pil jamu galian rapet, galian singset, Amurat (pil jamu asam urat), sehat perkasa, Awet Ayu buste cream, Bedak dingin, Dilep I (jamu masalah datang bulan), dan Singkir angin.

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home