Fase fase jualan online dan offline
Fase 1
..
Jualan via blog. Tidak tahu apa ini namanya. Yang jelas jualan pertama kali ya via blog. Tahu tahu ada yg nanyakan produk. Tahu tahu ada yg belanja. Bahkan ketika itu nayangkan produk hanya berupa brosur saja. Jual penggilingan beras mini ke garut, jual traktor mini ke tanah grogot kalimantan.
Fase ini, fase google search. Fase kebetulan. Karena kebetulan keywordnya ketemu. Lalu ketemu lapak kita.
Fase 2
..
Mulai pake facebook akun
Add teman teman yang kira kira tertarik
Lalu kasi free ongkir ke jawa. Edannn...untungnya tipis... Kadang norok ongkir juga. Walaupun sudah tidak kasi free.
Fase menggunakan marketplace.
Sudah mulai menggunakan marketplcae gara gara tayangan di tv. Sudah jualan online. Sementara saya belum pernah belanja online. Makanya, coba bikin lapak di toped. Lalu berusaha belanja di toped. Dan ketagihan.
Fase 2 ini brand awareness mulai terbentuk. Semakin rajin ngeblog. Bikin akun di indonetwork. Bisa jadi cukup berhasil menarik pengunjung. Masalahnya hanya satu, harus login pc. Ini bikin malas.
Fase 3
..
Brand awareness mulai terbentuk. Sudah muncul "keyword suggestion" di google search. Sehingga untuk keyword tertentu kita juara.
Dengan brand awareness saatnya "akuisisi pelanggan"
Ambil pelanggan yang lebih luas.
Pasang iklan di facebook ads. Tunjukkan bahwa anda eksis.
Bla... Bla... Bla...
Kenapa pasang iklan. Apa beda pasang iklan di facebook dengan pasang iklan di olx. Efektifitas... Dan tujuan...
Fase 4,
..
bersamaan dengan fase 3
..
Create audience
..
Mengikuti pola pola mastah online marketter. Bagaimana cara memonitisasi ilmu. Free ebook tawarkan di facebook. Bikin audience. Lalu tawarkan aps, ebook, berbayar. Semakin banyak audience, semakin orang tertarik membeli. Semakin banyak responnya.
Seperti teori kerumunan.
Fase 5,
..akusisi pemirsa..
Fase jualan offline
..
..
Fase 1
Kenapa fokus hanya beberapa produk. Agar produk tersebut dapat eksis di pasar. Apabila tidak fokus. Besar kemungkinan produk tidak dapat eksis dipasar, karena pasokan tidak kontinyu dan dapat diisi oleh pemain lain.
Produk tidak eksis...brand tidak terwujud...
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home