Teori scale up
JANGAN MEMBESAR SEBELUM MELEJIT
Lagi ramai gunakan istilah 'scale-up' usaha ya?
Usaha kita belum bisa scale-up ketika pertumbuhan (growth) belum masuk ke titik lejit.
Ada 3 tahapan dalam usaha:
> Startup (rintisan)
> Growth (tumbuh)
> Scale-up (membesar)
Setidaknya ada 2 syarat untuk berpindah dari growth ke scale-up:
1. Model bisnis yang telah tervalidasi.
2. Mengalami titik lejit.
Penjelasan nomor 1. Apabila semua komponen dalam model bisnis kita sudah terbukti berhasil. Mulai dari kecocokan produk dengan pasar (product-market fit), segmen konsumennya, harganya, saluran distribusinya, struktur biayanya, hingga aliran pendapatanya.
Sedangkan titik lejit ditandai dengan kurva penjualan berbentuk stik hoki. Tiba-tiba 'mencelat' naik. Disebut juga sebagai traksi atau critical mass. Usaha yang berhasil alami titik lejit ketika telah berhasil menemukan, menvalidasi, dan mengoptimasi mesin pertumbuhan utamanya.
Jadi, kalau growth (pertumbuhan) kita masih linear atau naik mendatar, itu belum masuk ke titik lejit. Belum bisa scale-up.
Usaha yang mencoba scale-up sebelum waktunya menghadapi risiko sangat besar. Karena scale-up butuh biaya jauh lebih besar dibanding growth.
Contoh. Anda punya usaha kuliner sebuah warung sederhana. Pada masa growth anda akan menvalidasi penerimaan konsumen pada menu atau kualitas makanan, kecocokan harga, cara distribusi (jual di warung, Go-food), segmen yang disasar, hingga model pendapatan (jual satuan di warung, katering, partai besar). Kita perlu memastikan dulu semua komponen ini sudah benar.
Titik lejit baru bisa dialami ketika kita telah menemukan dan mengoptimasi mesin pertumbuhan dalam distribusi. Mesin pertumbuhan ini mesti terbukti berhasil membuat kita tumbuh secara eksponensial, bukan lagi linear. Kurva penjualan kita tiba-tiba berbentuk stik hoki. Bukan sekadar 'mencelat' lalu turun lagi.
Apapun yang dilakukan dalam scale-up adalah melipatgandakan hasil dari mesin pertumbuhan yang tervalidasi. Bukan memberi beban pada usaha. Tapi justru yang seperti ini banyak terjadi.
Misal anda sedang growth (belum melejit) lalu buru-buru scale-up dalam bentuk membuka warung cabang. Anda berpikir keuntungan bisa dobel. Akhirnya bukan keuntungan yang dobel, tapi bebannya. Performa yang buruk dari warung ke-2 akan menggerogoti keuntungan warung ke-1.
Jadi, sebelum memutuskan untuk membesar (scale-up), pastikan dulu anda memenuhi syarat-syaratnya. Jangan terbuai dengan istilah-istilah yang terdengar keren.
Untuk mempercepat terjadinya lejitan itu, anda bisa pelajari di kelas saya di Arkademi: Menggali dan Mengembangkan Peluang Kewirausahaan.
Gunakan kode kupon DISKON2018 untuk potongan harga 15%.
▶ https://arkademi.com/course/menggali-dan-mengembangkan-peluang-kewirausahaan
▶ https://arkademi.com/course/menggali-dan-mengembangkan-peluang-kewirausahaan
#Arkademi #Kewirausahaan #UKM #Scaleup #Strategi
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home