Thursday, April 19, 2018

Mari bekerja

Pilihan - Diskusi Dengan Babo Jely

"Kamu perhatikan, itu orang mata sipit kayanya minta ampun. Turun dari kendaraan seharga diatas satu miliar. Gayanya seperti negeri ini miliknya. Tak nampak ramah kepada yang lain. Mereka seakan menutup diri dengan kemewahan hidupnya. Sementara banyak rakyat yang hidup kelaparan. Bagaimana pendapat kamu ?" Kata teman suatu ketika.

" Biasa saja. Dia tidak sombong. Dia hanya merasa pantas dengan apa yang dia punya"
" Itu pasti caranya engga halal "
" Tidak perlulah berprasangka buruk. Kita tidak tahu sebenarnya tentang orang itu. Bisa saja tadinya dia lebih susah dari kita tapi karena kerja keras tanpa kenal lelah dan disiplin tinggi,  dia bisa seperti itu. Dan lagi banyak juga orang mata sipit yang lebih miskin dari kita tapi mereka engga mengeluh. Karena mereka anggap hidup adalah pertarungan pribadinya"
" Tapi jelas caranya tidak seperti Allah mau"
" Hanya Allah yang tahu tentang dia. Kita apalah? Mikirkan diri kita saja susah. Banyak keluh kesah. Dan selalu ingin gampangan."
' Gampangan?
" Ya buktinya ,  politisi menawarkan program lampu aladin, bagi bagi uang , akal sehat kita hilang untuk pilih dia.   Menganggap uang pajak boleh di bagi bagi sesukanya.."
" Tapi kan itu memang uang rakyat ?
" Rakyat mana ?. "
“ ya kita “
“APBN itu hanya disokong oleh 9 juta orang wajib pajak dari 250 juta rakyat. 9 juta itulah yang kerja keras agar negara ada pendapatan untuk bayar belanja negara. Kamu termasuk yang 9 juta itu ?
"  Engga. Tetapi kita berbeda pendapat soal mereka”
" Ya karena pendapatan kita berbeda dengan mereka. Akui sajalah."

Saudaraku..
Kamu bilang engga penting dunia , sorga di akhirat yang utama. Karena banyak kerja bukan tuntunan agama. Banyak Ibadah yang utama. Yang lain, yang penting dunia, akhirat nanti aja. Kamu disini dan mereka di sana. Masing masing berjalan dengan caranya. Mereka  kaya kamu melarat. Kenapa pula kamu mengumpat; Orang lain kamu anggap sesat. Pemerintah kamu hujat.  Yang berbeda darimu kamu anggap bejad.

Bukankah hidup adalah pilihan.? Tak perlu buruk sangka orang punya pilihan. Di dunia ada pengadilan. Di akhirat ada pembalasan. Salah di akhirat ada neraka. Salah di dunia ada penjara. Lalui sajalah hidup apa yang kamu suka. Buruk baik kamu sendiri yang merasa. ..

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home