Growth hack 1
Tech in AsiaToggle navigation
FOLLOW US ON
3 Hal Penting dalam Melakukan Growth Hack menurut COO Bukalapak Willix Halim
Aditya Hadi Pratama5:10 PM on Mar 17, 2017
67
Dalam membangun sebuah startup, seorang founder dituntut bisa mengembangkan perusahaannya dengan cepat, meski berbekal sumber daya terbatas. Itulah mengapa strategi menumbuhkan bisnis yang dikenal dengan istilah growth hack begitu terkenal di kalangan para founder startup.
Growth hack sendiri merupakan sebuah cara menumbuhkan bisnis yang berkesinambungan, ilmiah, berdasarkan data, dan tanpa subsidi. Hal ini diungkapkan oleh COO Bukalapak Willix Halim dalam acara BukaTalks pada tanggal 16 Maret 2017.
Menurut Willix, tidak ada panduan tentang cara melakukan growth hack yang pasti berhasil bagi seluruh startup. Namun ada beberapa hal yang menurutnya penting untuk diketahui oleh para founder ketika mencoba menumbuhkan startup mereka.
Awali dengan fokus pada akuisisi pengguna
Dalam kesempatan terpisah, Willix pernah menyebutkan kalau dalam konsep growth hack ada beberapa metrik baku yang harus diukur, yaitu AARRR (Acquisition, Activation, Retention, Referral, dan Revenue). Dalam kesempatan lain, Willix pun menyebutkan sebuah metrik tambahan, yaitu Resurrection (pengguna yang kembali setelah lama tidak menggunakan sebuah produk).
Ketika seorang founder baru meluncurkan sebuah produk, Willix menyarankan untuk hanya fokus pada metrik pertama, yaitu akuisisi pengguna. Hal ini penting agar saat founder tersebut hendak melakukan beberapa uji coba di kemudian hari, ia mempunyai jumlah sampel yang cukup banyak.
“Tidak ada yang tahu berapa pastinya jumlah minimal pengguna yang diperlukan untuk melakukan growth hack. Saya sendiri menggunakan angka seratus ribu pengguna sebagai patokan, dan tidak akan memikirkan metrik-metrik lain sebelum saya mencapai jumlah pengguna sebanyak itu,” jelas Willix.
Lakukan A/B testing untuk segala hal
Setelah mendapatkan seratus ribu pengguna, barulah Willix akan beralih ke metrik berikutnya, yaitu Activation. Activation sendiri merupakan langkah yang dilakukan para pengguna ketika mereka masuk ke sebuah situs atau aplikasi.
Dalam dunia e-commerce, yang disebut Activation adalah berapa jumlah transaksi yang terjadi. Sedangkan dalam bisnis marketplace pekerja lepas, yang disebut Activation adalah jumlah proyek yang berhasil diselesaikan.
“Banyak orang hanya fokus mencari pengguna baru, namun melupakan bagaimana kesan mereka setelahnya. Padahal, sebagai contoh, kamu bisa menumbuhkan jumlah transaksi hanya dengan memperbaiki halaman checkout,” tutur Willix. Setelah berhasil memperbaiki Activation, barulah seorang founder kemudian bisa memikirkan cara memperbaiki metrik-metrik lain, seperti retensi pengguna dan jumlah pendapatan.
BACA JUGA
Simak rencana Willix Halim ketika bergabung dengan Bukalapak pada tahun 2016 lalu di sini
Dalam melakukan perbaikan produk, para founder bisa memperkenalkannya kepada beberapa pengguna terlebih dahulu, lalu membandingkan apakah produk baru ini bisa memberikan hasil yang lebih baik dibanding produk sebelumnya. Strategi ini biasa dikenal dengan metode A/B testing.
Untuk startup yang telah besar, Willix menyarankan untuk membuat beberapa tim independen untuk mengerjakan proyek growth hack yang berbeda. Demi menjaga agar apa yang mereka hasilkan sesuai dengan strategi perusahaan, Willix biasanya memanfaatkan sistem OKR (Objectives and Key Results) yang juga digunakan Google.
Selalu cari cara baru dan jangan sungkan meniru
Menurut Willix, growth hack merupakan sesuatu yang menarik karena apa yang sebelumnya telah berhasil, belum tentu akan berhasil juga di kemudian hari. Sebagai contoh adalah langkah Hotmail menampilkan catatan kaki “Get your free email at Hotmail” dengan tautan untuk mendaftar. Cara tersebut memang sukses memberikan banyak pengguna pada Hotmail di masa lalu, namun apabila diterapkan saat ini mungkin akan dianggap sebagai spam.
“Ketika bekerja di Freelancer, saya coba mengembangkan jumlah pengguna di Indonesia dengan cara melakukan scraping email pengguna di Kaskus, lalu memberi mereka insentif untuk bergabung dengan Freelancer. Namun cara tersebut mungkin tidak bisa dilakukan lagi sekarang,” tutur Willix memberi contoh.
Itulah mengapa seorang pelaku growth hack harus selalu kreatif, dan terbuka akan ide baru. Ia sendiri masih sering berkomunikasi dengan rekan-rekannya di Silicon Valley, Amerika Serikat, agar bisa mengetahui trik growth hack yang mereka lakukan.
“Tidak ada salahnya untuk meniru apa yang telah dilakukan oleh orang lain, asalkan hal tersebut memang terbukti berhasil di startup yang tengah kita bangun,” pungkas Willix.
(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)
Filed under: Entrepreneur
Artikel Terkait
[Coffee Hour] Strategi Mendapatkan Karyawan Terbaik dengan Buj...
Tujuh Tahun Beroperasi, Bukalapak Baru Berkembang Pesat dalam ...
12 Miskonsepsi tentang Fakta Startup
Tip Memaksimalkan Kinerja Aplikasi untuk Startup Pemu...
Mana yang Lebih Baik Bagi Startup, Mengejar Pengguna ...
Peranan Growth Hacking dalam Menarik Minat Pengguna L...
Pentingnya UX danMindset Pengguna dalam Pengembangan...
5 Rahasia SuksesStartup di Silicon Valley
Jurus Jitu Supaya Kamu Senantiasa Berpikir Kreatif di Mana Saj...
[Review] The Startup Owner’s Manual: Panduan Teknis M...
Untuk Menciptakan Produk yang Berkesan, Desainer UX Tidak Bisa...
Menumbuhkan Fondasi Kuat dalam Mendirikan Startupden...
Cara Mendapatkan Pengguna Awal secara Cepat dengan Biaya Minim
12 Pelajaran Berharga dari Startupyang Gagal
Kapan Startup Sudah Tidak Bisa Lagi Disebut Sebagai <...
Lima ide gila startup yang berhasil menggebrak dunia
Enam kesalahan startup baru saat meluncurkan produk dan layana...
15 ide dan inovasi yang akan membentuk dunia di tahun 2015
Freelancer mengedukasi pelaku startup Indonesia untuk meminima...
Kepada aplikasi chatting: kami butuh angka pengguna aktif, buk...
Join our community or log in now to start posting replies!
2 COMMENTS
Sort by Newest
Denny Suwarso1d ago
Sama ada satu hal lagi yg disampaikan COO Willix Halim saat BukaTalks yaitu jangan “latah” saat kompetitor membuat sesuatu
Karena antara satu startup dan startup lain punya sumberdaya dan karakteristik yg berbeda
Aditya Hadi Pratama1d ago
Yup, betul Mas Denny :)
Lagi populer di Tech in Asia
POPULER DI NEW STARTUP
#1
Andalkan Desain Unik, CLAD.CO Siap Masuki Pasar E-Commerce Pakaian Dalam
#2
March Ajak Kamu Melihat Isu Populer dari Sudut Pandang Berbeda
#3
OnlinePajak, Startup Buatan Pengusaha Perancis untuk Mudahkan Kamu Bayar Pajak
#4
Maimilu – Platform Marketplace Event untuk Alternatif Eventbrite di Indonesia
#5
FlySpaces, “AirBnB” untuk Co-working Space Kini Hadir di Indonesia
POPULER DI GADGET
#1
Blue Ocean dan Mendengarkan Konsumen, Senjata Potensial Nintendo Switch
#2
Kamera 360 Derajat – Cara Baru Penyebaran Informasi yang Sarat Potensi
#3
5 Gadget Terbaik di Gelaran CES 2017 Pilihan Tech in Asia Indonesia
#4
Nokia 6, Smartphone Pertama dari HMD Global yang Hanya Akan Dijual di Cina
#5
5 Gadget Unik yang Bisa Kamu Temukan di CES 2017
POPULER DI MOBILE
#1
6 Aplikasi Pembuat Kartu Nama Digital Gratis untuk Android yang Patut Kamu Coba
#2
Update Terbaru BlackBerry Messenger Hadirkan Beragam Fitur Bagi Pelaku Bisnis
#3
WhatsApp Tengah Uji Coba Layanan Pengiriman Pesan Khusus untuk Bisnis
#4
Google Kembali Hadirkan YouTube Pop-Up Space di Jakarta
#5
Aplikasi Google Search Kini Hadir dengan Fitur Pencarian Musik Komprehensif
COPYRIGHT © 2017 TECH IN ASIA. ALL RIGHTS RESERVED.
Labels: growth hacking
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home